Perlukah Saya berhijrah ??
Oleh Nirwan
Assalamualaikum.wr.wb.
Sumber : pixabay.com |
Sobat muslimin / muslimah yang dimuliakan oleh Allah..
pernahkah Anda mendengar istilah hijrah dalam hidup seseorang ?.
Ya.., hijrah. sebutan religius ini mungkin sudah terlalu familiar dalam tuturan "lisan" kita sehari - hari.
Apa itu hijrah ?, mengapa harus ada hijrah ?, dan betapa pentingnya makna hijrah tersebut bagi kehidupan si fulan termasuk saya sendiri ?. Maksud dari pertanyaan diatas mungkin kerap kali terngiang di dalam batinnya seorang muslim.
Jika Anda menilik makna dari kata hijrah melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). maka, kata hijrah yang diambil dari nomina atau kata benda akan merujuk pada penjelasan yang berarti perpindahan Nabi Muhammad SAW. bersama sebagian pengikutnya dari Mekah ke Madinah untuk menyelamatkan diri dan sebagainya dari tekanan kaum kafir Quraisy, Mekah. https://kbbi.web.id/hijrah.
Sedangkan, menurut konteks islam hijrah sendiri berarti meninggalkan segala sesuatu yang dibenci oleh Allah SWT baik dalam wujud lisan maupun berupa tindakan beserta pula menuju pada sesuatu yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya.
Allah SWT berfirman didalam Al-Qur'an surah An-Nisaa ayat 100 yang artinya :
" Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. " (Q.S. An-Nisaa : 100 )
Telah jelas pada firman Allah SWT di dalam Al-Qur'an bahwa orang-orang yang ingin berhijrah akan dijanjikan segala kelapangan dan rezeki yang banyak oleh Allah. Lalu, bagaimanakah bentuk hijrah di dalam diri seseorang ?, dan mengapa saking dahsyatnya balasan mulia bagi orang - orang yang ingin berhijrah. Disini kita akan menggali makna hijrah yang sebenar - benarnya bagi diri seorang muslim. Seperti halnya pada topik kita kali ini yang bertajuk "Perlukah Saya berhijrah ??"
Sobat muslimin / muslimah, pada dasarnya kita semua mengetahui bahwa hijrah dalam hidup seseorang merupakan suatu perpindahan dari kegelapan menuju pada cahaya yang terang, dari kekufuran menuju pada keimanan dan bahkan dari suatu keburukan menuju kembali kepada segala kebaikan - kebaikan yang disukai oleh Allah dan Rasul-Nya (sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya). Namun, yang menjadi pertanyaan bagi sebagian orang ialah perlukah Saya berhijrah ?. bukankah hijrah hanya dikhususkan untuk si fulan A dan si fulan B yang kerap kali bermaksiat serta membangkangkan dirinya kepada Allah ?. Apakah kita perlu berhijrah bila kita saling melihat kondisi ataupun situasi seperti yang disebutkan diatas ?. Nah, sekarang pertanyaan balik bagi kita semua adalah ...
sempurnakah amalan kita selama ini ?, lebih sucikah diri kita dari segala dosa dunia ?. Sudahkah kita mengikuti segala ajaran maupun sunnah yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya ?. Atau.., sudah mampukah kita dalam mengendalikan segala syahwat dunia serta mengikuti ketentuan hukum Islam (Syara') berdasarkan pedoman Al-Qur'an dan Al-hadist yang sebenar - benarnya. Bahkan, sudah siapkah kita menunjukkan akhlak yang mulia sebagai seorang muslim. Tentu, perlu renungan yang cukup panjang untuk menjawab itu semua.
Hijrah yang sebenar - benarnya bagi seorang muslim ialah kembali dan berpindah dalam mematuhi segala peraturan hukum Islam yang disyariatkan oleh kemurnian Al-Qur'an maupun Al-hadist, meninggalkan segala perkara yang dilarang oleh agama beserta menuju kembali kepada sesuatu yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya . Jadi, hijrah bukan hanya semata dikhususkan bagi orang - orang yang selalu berbuat dosa kepada Allah. Melebihi itu, hijrah merupakan perenungan akan asas - asas diri yang telah kita jalani di dunia ini sebagai seorang muslim. Hijrah itu sebagai bentuk istiqomah dari diri seseorang agar dirinya menjadi lebih baik dari waktu ke waktu serta memiliki keyakinan yang kuat untuk menyebarkan segala kebaikan. Jika kita hanya memikirkan bahwa hijrah hanya teruntuk bagi seorang pendosa, Lalu mungkinkah kita akan segera berhijrah di kala sudah benar-benar terjerumus ke dalam dosa yang sesungguhnya atau mungkin akan segera bertaubat padahal azal sudah hampir mendekat. Oleh karena itu, jangan selalu merasa angkuh dan menganggap bahwa diri lebih baik dari segalanya.
Jika dahulu kita sering dekat dengan lingkungan yang kurang bermanfaat, kembalilah dengan banyak berkumpul bersama orang - orang sholeh. Jika dahulu kita kurang peduli pada berhijab, bercerminlah dengan banyak mengambil hikmah dari kisah Istri dan putri baginda Rasulullah SAW. jika dahulu kita juga suka bermaksiat, kembalilah sebelum azal kita mendekat. Itulah wujud dari hijrah yang sesungguhnya, berhijrah bukanlah semata - mata wujud dari perubahan karena merasa pernah bermaksiat di dunia ini. Lebih dari itu, yakni sebagai perubahan untuk menjadi lebih baik dari masa ke masa dengan cara mendalami ilmu agama yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan selalu mengamalkannya walaupun dilakukan secara perlahan. Adapun hijrah yang lainnya dari seorang muslim ialah dengan memperbanyak muhasabah diri atau evaluasi diri untuk kembali kepada ajaran serta kebaikan - kebaikan yang disukai oleh Allah SWT, menyampaikan segala kebaikan kepada sesama serta mengikuti gaya yang sebenarnya dari seorang muslim. Bahkan berhijrah untuk memperbaiki kesempurnaan ibadah dan mengokohkan jiwa keislamannya, bukan hanya semata-mata melalui ucapan tetapi juga ditunjukkan dengan tindakan. Marilah kita bersama - sama dalam berhijrah, agar mampu pula untuk saling menghijrahkan. Semoga kita semua bisa istiqomah dalam menghijrahkan diri.
Wassalamualaikum.wr.wb.
Sedangkan, menurut konteks islam hijrah sendiri berarti meninggalkan segala sesuatu yang dibenci oleh Allah SWT baik dalam wujud lisan maupun berupa tindakan beserta pula menuju pada sesuatu yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya.
Allah SWT berfirman didalam Al-Qur'an surah An-Nisaa ayat 100 yang artinya :
" Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. " (Q.S. An-Nisaa : 100 )
Telah jelas pada firman Allah SWT di dalam Al-Qur'an bahwa orang-orang yang ingin berhijrah akan dijanjikan segala kelapangan dan rezeki yang banyak oleh Allah. Lalu, bagaimanakah bentuk hijrah di dalam diri seseorang ?, dan mengapa saking dahsyatnya balasan mulia bagi orang - orang yang ingin berhijrah. Disini kita akan menggali makna hijrah yang sebenar - benarnya bagi diri seorang muslim. Seperti halnya pada topik kita kali ini yang bertajuk "Perlukah Saya berhijrah ??"
Sobat muslimin / muslimah, pada dasarnya kita semua mengetahui bahwa hijrah dalam hidup seseorang merupakan suatu perpindahan dari kegelapan menuju pada cahaya yang terang, dari kekufuran menuju pada keimanan dan bahkan dari suatu keburukan menuju kembali kepada segala kebaikan - kebaikan yang disukai oleh Allah dan Rasul-Nya (sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya). Namun, yang menjadi pertanyaan bagi sebagian orang ialah perlukah Saya berhijrah ?. bukankah hijrah hanya dikhususkan untuk si fulan A dan si fulan B yang kerap kali bermaksiat serta membangkangkan dirinya kepada Allah ?. Apakah kita perlu berhijrah bila kita saling melihat kondisi ataupun situasi seperti yang disebutkan diatas ?. Nah, sekarang pertanyaan balik bagi kita semua adalah ...
sempurnakah amalan kita selama ini ?, lebih sucikah diri kita dari segala dosa dunia ?. Sudahkah kita mengikuti segala ajaran maupun sunnah yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya ?. Atau.., sudah mampukah kita dalam mengendalikan segala syahwat dunia serta mengikuti ketentuan hukum Islam (Syara') berdasarkan pedoman Al-Qur'an dan Al-hadist yang sebenar - benarnya. Bahkan, sudah siapkah kita menunjukkan akhlak yang mulia sebagai seorang muslim. Tentu, perlu renungan yang cukup panjang untuk menjawab itu semua.
Hijrah yang sebenar - benarnya bagi seorang muslim ialah kembali dan berpindah dalam mematuhi segala peraturan hukum Islam yang disyariatkan oleh kemurnian Al-Qur'an maupun Al-hadist, meninggalkan segala perkara yang dilarang oleh agama beserta menuju kembali kepada sesuatu yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya . Jadi, hijrah bukan hanya semata dikhususkan bagi orang - orang yang selalu berbuat dosa kepada Allah. Melebihi itu, hijrah merupakan perenungan akan asas - asas diri yang telah kita jalani di dunia ini sebagai seorang muslim. Hijrah itu sebagai bentuk istiqomah dari diri seseorang agar dirinya menjadi lebih baik dari waktu ke waktu serta memiliki keyakinan yang kuat untuk menyebarkan segala kebaikan. Jika kita hanya memikirkan bahwa hijrah hanya teruntuk bagi seorang pendosa, Lalu mungkinkah kita akan segera berhijrah di kala sudah benar-benar terjerumus ke dalam dosa yang sesungguhnya atau mungkin akan segera bertaubat padahal azal sudah hampir mendekat. Oleh karena itu, jangan selalu merasa angkuh dan menganggap bahwa diri lebih baik dari segalanya.
Apa yang kita dapat dan apa yang perlu kita hijrahkan dari diri kita sebagai seorang muslim?
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, bahwa Allah akan menjanjikan kemudahan berupa tempat yang baik untuk berhijrah serta rezeki yang luas bagi orang - orang yang ingin berhijrah. Maha Suci Allah atas segala firman-Nya .
Tiada manusia yang merasa sempurna di atas muka bumi ini. Tiada noda dosa sedikit pula yang luput dari badan kita. Kita sebagai seorang muslim sudah sepatutnya dalam merenungkan segala kondisi serta peradaban yang kita hadapi selama ini. Akankah kehidupan yang saya jalani sudah murni menggambarkan jiwa sebagai seorang muslim ?. Atau hanya sekedar gaya yang selalu ditonjolkan dengan kata - kata tanpa adanya bukti melalui tindakan yang sesungguhnya sebagai seorang muslim sejati. Kehidupan yang serba modern ini akan selalu mempengaruhi peradaban terpenting bagi unsur kehidupan manusia. Begitupun dengan kehidupan seorang muslim. Tentu, akan banyak sekali tantangan zaman serta segala pengaruh godaan yang mengarah pada hal - hal yang dapat menggoyahkan iman. Kehidupan dan tampilan peradaban di zaman sekarang akan membawa perubahan baik menuju positif maupun negatif seiring kita mampu memahami dan mengendalikannya secara bijak. Bagi seorang muslim, segala tantangan tersebut dirasa lebih mudah untuk dihadapi apabila mampu berpegang teguh pada keyakinan dan pedoman yang menjadi petunjuk kekal abadi, Al-Qur'an dan Al-hadist. Maka dari itu, paradigma Qur'ani bisa menjadi acuan beserta benteng yang kuat agar bisa ditanamkan pada jiwa kita sebagai seorang muslim. Lalu apa yang perlu kita hijrahkan dari diri kita sebagai seorang muslim ?. Jawabannya sendiri terdapat pada perenungan diri kita masing - masing. Sholat saya masih bolong, pakaian saya masih mengumbar aurat, Ilmu agama saya masih lemah jadi saya tak pantas mengkafiri / memprovokasi orang lain, jiwa saya masih jauh dari kata kebaikan, lisan saya masih kaku dalam membaca Al - Qur'an, iman saya masih lemah dalam menghadapi segala pengaruh dan perkembangan zaman. Itu yang perlu kita renungkan sebagai seorang muslim sejati. Merenungkan dan mengembalikan semuanya kepada aturan dan pedoman yang sebenar - benarnya yakni Al - Qur'an dan Hadist. Mengikuti segala sunah-sunah Rasul dengan menjalankannya sepenuh hati, istiqomah dalam kebaikan dan selalu muhasabah diri untuk mengoreksi kelemahan diri sendiri daripada mencari atau merendahkan kekurangan orang lain. Itu yang dimaksud dengan wujud hijrah sejati.
Tiada manusia yang merasa sempurna di atas muka bumi ini. Tiada noda dosa sedikit pula yang luput dari badan kita. Kita sebagai seorang muslim sudah sepatutnya dalam merenungkan segala kondisi serta peradaban yang kita hadapi selama ini. Akankah kehidupan yang saya jalani sudah murni menggambarkan jiwa sebagai seorang muslim ?. Atau hanya sekedar gaya yang selalu ditonjolkan dengan kata - kata tanpa adanya bukti melalui tindakan yang sesungguhnya sebagai seorang muslim sejati. Kehidupan yang serba modern ini akan selalu mempengaruhi peradaban terpenting bagi unsur kehidupan manusia. Begitupun dengan kehidupan seorang muslim. Tentu, akan banyak sekali tantangan zaman serta segala pengaruh godaan yang mengarah pada hal - hal yang dapat menggoyahkan iman. Kehidupan dan tampilan peradaban di zaman sekarang akan membawa perubahan baik menuju positif maupun negatif seiring kita mampu memahami dan mengendalikannya secara bijak. Bagi seorang muslim, segala tantangan tersebut dirasa lebih mudah untuk dihadapi apabila mampu berpegang teguh pada keyakinan dan pedoman yang menjadi petunjuk kekal abadi, Al-Qur'an dan Al-hadist. Maka dari itu, paradigma Qur'ani bisa menjadi acuan beserta benteng yang kuat agar bisa ditanamkan pada jiwa kita sebagai seorang muslim. Lalu apa yang perlu kita hijrahkan dari diri kita sebagai seorang muslim ?. Jawabannya sendiri terdapat pada perenungan diri kita masing - masing. Sholat saya masih bolong, pakaian saya masih mengumbar aurat, Ilmu agama saya masih lemah jadi saya tak pantas mengkafiri / memprovokasi orang lain, jiwa saya masih jauh dari kata kebaikan, lisan saya masih kaku dalam membaca Al - Qur'an, iman saya masih lemah dalam menghadapi segala pengaruh dan perkembangan zaman. Itu yang perlu kita renungkan sebagai seorang muslim sejati. Merenungkan dan mengembalikan semuanya kepada aturan dan pedoman yang sebenar - benarnya yakni Al - Qur'an dan Hadist. Mengikuti segala sunah-sunah Rasul dengan menjalankannya sepenuh hati, istiqomah dalam kebaikan dan selalu muhasabah diri untuk mengoreksi kelemahan diri sendiri daripada mencari atau merendahkan kekurangan orang lain. Itu yang dimaksud dengan wujud hijrah sejati.
Jika dahulu kita sering dekat dengan lingkungan yang kurang bermanfaat, kembalilah dengan banyak berkumpul bersama orang - orang sholeh. Jika dahulu kita kurang peduli pada berhijab, bercerminlah dengan banyak mengambil hikmah dari kisah Istri dan putri baginda Rasulullah SAW. jika dahulu kita juga suka bermaksiat, kembalilah sebelum azal kita mendekat. Itulah wujud dari hijrah yang sesungguhnya, berhijrah bukanlah semata - mata wujud dari perubahan karena merasa pernah bermaksiat di dunia ini. Lebih dari itu, yakni sebagai perubahan untuk menjadi lebih baik dari masa ke masa dengan cara mendalami ilmu agama yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan selalu mengamalkannya walaupun dilakukan secara perlahan. Adapun hijrah yang lainnya dari seorang muslim ialah dengan memperbanyak muhasabah diri atau evaluasi diri untuk kembali kepada ajaran serta kebaikan - kebaikan yang disukai oleh Allah SWT, menyampaikan segala kebaikan kepada sesama serta mengikuti gaya yang sebenarnya dari seorang muslim. Bahkan berhijrah untuk memperbaiki kesempurnaan ibadah dan mengokohkan jiwa keislamannya, bukan hanya semata-mata melalui ucapan tetapi juga ditunjukkan dengan tindakan. Marilah kita bersama - sama dalam berhijrah, agar mampu pula untuk saling menghijrahkan. Semoga kita semua bisa istiqomah dalam menghijrahkan diri.
Wassalamualaikum.wr.wb.
Sumber :www.gambaranimasi.org |
* Berikan respon Anda terhadap topik ini, Klik disini :
No comments:
Post a Comment
"Jadilah orang yang pertama kali berkomentar, kami siap mengapresiasi dan menerima masukan dari saudara. Terima Kasih"
Silahkan berkomentar secara bijak dan sopan dengan tidak saling menyudutkan / menyinggung pihak lain, menggunakan kata kasar maupun kotor, saling spam dan mengandung unsur SARA.
Anda juga dapat mengirim pesan melalui via Whatsapp dengan cara mengklik ikon Whatsapp yang telah tertera diatas jika ada sesuatu yang ingin ditanyakan.. 🤗