Tuesday, September 14, 2021

Mahasiswa KKN-T UPR Sosialisasikan dan Bagikan Perlengkapan Protokol Kesehatan kepada Masyarakat Desa Masaran




Palangka Raya - Universitas Palangka Raya (UPR) tahun ini kembali mengadakan kegiatan KKN-T Reguler Periode II di sejumlah daerah yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah salah satunya di desa Masaran, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Adapun pelaksanaan kegiatan KKN yang diadakan oleh Universitas Palangka Raya tahun 2021 pada periode ini memang sedikit berbeda dengan sistem pelaksanaan kegiatan KKN sebelumnya yang dimana setiap kelompok mahasiswa KKN-T Reguler Periode II Universitas Palangka Raya kali ini mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata secara sistem daring dan luring dari tanggal 5 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 5 September 2021 karena konsisi pandemi Covid-19 yang masih meningkat dan adanya penerapan PPKM Level 4 di beberapa kabupaten/kota termasuk di Kabupaten Kapuas. 

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Mahasiswa Kelompok KKN-T Reguler Periode II Universitas Palangka Raya Desa Masaran dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Tri Prajawahyudo, SP., M.Sc. di desa Masaran sendiri dilaksanakan melalui metode hybrid yaitu secara daring (online) dan luring (offline). Pada tanggal 5 Agustus 2021 sampai dengan 31 Agustus 2021 kegiatan mahasiswa KKN desa Masaran dilaksanakan sepenuhnya di posko kelompok KKN-T Reguler Desa Masaran di Palangka Raya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh kelompok KKN desa Masaran selama di kota Palangka Raya seperti melaksanakan kegiatan Program Kerja Pengembangan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Melalui Pemanfaatan Lahan Pekarangan, Pencegahan Penyebaran Covid-19 dan Pengembangan Pendidikan Siswa Sekolah Dasar (SD) yang dilaksanakan secara online dengan membuat video bimbingan untuk keperluan masing-masing program kerja serta persiapan perlengkapan program kerja yang akan diserahkan dan diimplementasikan di desa Masaran, kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas. 

Kemudian, pada tanggal 1 September 2021 sampai dengan tanggal 5 September 2021 kelompok KKN desa Masaran mulai melaksanakan kegiatan KKN di lapangan secara langsung di desa Masaran setelah pelaksanaan KKNT Perode II Reguler secara luring baru dapat dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 1 - 5 September 2021 untuk wilayah kabupaten Kapuas. Sementara tema yang diprogramkan oleh Kelompok KKN-T Reguler Periode II Universitas Palangka Raya Desa Masaran sebelumnya yaitu berupa "Optimalisasi Pengembangan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Melalui Pemanfaatan Lahan Pekarangan, Pengembangan Pendidikan Siswa Sekolah Dasar dan Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Desa Masaran". Secara administratif Desa Masaran terdiri dari tiga (3) RT. Mata pencarian utama di Desa Masaran yaitu menambang emas, namun ada juga Sebagian masyarakat yang bermata pencarian sebagai penyadap (pengumpul) karet dan berjualan kelontongan serta sembako.

Kedatangan dan program kerja yang diusulkan oleh mahasiswa Kelompok KKN di desa Masaran disambut ramah dan mendapat dukungan oleh Kepala Desa Masaran, Darso beserta masyarakat setempat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diprioritaskan oleh kelompok KKN desa Masaran salah satunya yaitu program kerja Pencegahan Penyebaran Covid-19 dengan melakukan pembagian perlengkapan protokol kesehatan kepada masyarakat setempat seperti diantaranya masker, handsanitizer dan tempat cuci tangan yang juga diletakkan di kantor Kepala Desa Masaran sebagai bentuk upaya membantu pencegahan penularan covid-19 dalam program kerja Pencegahan Penyebaran Covid-19 oleh kelompok KKN. 

Menurut ketua kelompok KKN desa Masaran, Nirwan bahwa sosialisasi dan pembagian perlengkapan protokol kesehatan berupa masker, handsanitizer dan tempat cuci tangan di desa Masaran merupakan salah satu bentuk upaya pencegahan dan pemutus rantai penularan Covid-19 dengan menerapkan protokol Kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah. Mahasiswa Kelompok KKN di desa Masaran ini juga mengadakan kegiatan pemasangan plang papan nama untuk ketua RT.02 dan RT.03 di desa Masaran yang sebelumnya perlengkapan plang papan nama RT tersebut telah dipersiapkan jauh hari oleh kelompok KKN desa Masaran dari posko kelompok KKN di kota Palangka Raya sebagai salah satu program kerja tambahan yang telah diusulkan oleh kelompok KKN desa Masaran. Kegiatan ini dampingi pula oleh Kepala Desa Masaran, Sekretaris Desa Masaran serta Ketua RT Desa Masaran pada Jum'at, 3 September 2021 yang lalu. 

Sunday, August 15, 2021

Mahasiswa KKN-T Reguler Desa Masaran Adakan Webinar Program Kerja Pengembangan Pendidikan Siswa SD





Minggu, 15 Agustus 2021 Mahasiswa KKN-T Reguler Periode II Universitas Palangka Raya  menyelenggarakan webinar umum dengan tema "Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan Bagi Siswa SD di Daerah Perdesaan dan Kendala Internet Pada Masa Pandemi Covid-19" melalui via zoom meeting dengan mengundang kehadiran bapak Dr. Tri Prajawahyudo, SP., M.Sc selaku Dosen Pembimbing Lapangan dalam menyampaikan sambutan serta kehadiran bapak Muhammad Andi, S.Pd selaku narasumber dalam kegiatan webinar yang bertemakan pendidikan tersebut. Adapun kegiatan webinar yang telah diselenggarakan oleh kelompok KKN-T Desa Masaran dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai. 

Ringkasan materi yang disampaikan oleh bapak narasumber pada acara webinar KKN-T Reguler Desa Masaran tersebut yaitu sebagai berikut : 

Dewasa Ini dunia menghadapi bencana non alam Pandemi Covid-19. Kondisi ini menyerang seluruh aspek kehidupan, tanpa terkecuali dibidang pendidikan, khususnya dalam kegiatan belajar mengajar. Edaran dari pemerintah yang mengharuskan kegiatan pembelajaran dilakukan dari rumah atau daring atau PJJ. Kondisi ini membuat semua lapisan yang terlibah dalam pendidikan dituntut harus lebih kreatif untuk kegiatan pembelajaran.

Lantas, pembelajaran yang seperti apa diharapkan dimasa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Nah, pemateri menyampaikan bahwa pembelajaran saat pandemi ini haruslah pembelajaran yang sifatnya tidak membebankan pihak-pihak terkait secara berlebih. Sehingga metode pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu berupa : 

1. Kontekstual
2. Konkret
3. Relevan

Kemudian, Adaptasi Pembelajaran seperti apa yang dapat diimplementasikan di masa Pandemi ?

Beberapa inovasi Pembelajaran yang menjadi solusi saat pandemi Covid-19, penggunaan media berbasis teknologi ini sesuai dengan tuntutan zaman pada industri 4.0 seperti menggunakan aplikasi video conference, misalnya zoom meeting dan google meet ataupun menggunakan whatsApp, telegram dan youtube.

Sementara itu, ada alternatif solusi pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ala SDIT Alam IKM Al Muhajirin. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

  1. Untuk kelas rendah, melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka dengan memperhatikan sesi.
  2. Untuk kelas tinggi, dapat melakukan hal-hal berikut :
  • Pembelajaran berbasis proyek
  • Praktik
  • Pembelajaran berbasis eksplorasi lingkungan sekitar
  • Penugasan dengan menjawab soal



Materi yang disampaikan oleh narasumber dalam acara webinar pada Minggu, 15 Agustus 2021 tentunya sangat menarik dan mengedukatif bagi para peserta webinar. Selain itu, harapan kelompok KKN-T Reguler Periode II UPR 2021 Desa Masaran bahwa kedepannya ilmu yang telah disampaikan oleh bapak Dosen Pembimbing Lapangan dan narasumber dapat diamalkan dan diimplementasikan pada saat pelaksanaan program kerja Kelompok ke depannya khususnya program kerja "Pengembangan Pendidikan Siswa Sekolah Dasar (SD)" yang dimana nantinya metode, pendekatan atau media efektif seperti apa yang cocok diterapkan oleh mahasiswa sebagai peserta KKN saat mengabdikan diri kepada siswa/i SD di desa Masaran dalam mendukung kelancaran proses belajar membaca, mengeja ataupun menghitung bagi siswa/i SD yang berada di kawasan akses kendala internet khususnya di desa Masaran, kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas pada masa pandemi Covid-19.

Sunday, October 25, 2020

Sinopsis Film Sun Go Kong Journey to The West.

Sinopsis Film Sun Go Kong Journey to The West.



Oleh Nirwan, 
Sinopsis Film, 
Ditulis pada 25 Okt 2020

Sun Go Kong Journey to The West. Film ini menurut saya merupakan salah satu karya film terbaik yg digagas oleh sutradara terkenal Stephen Chow, dimana film ini dirilis pada tahun 2014. Film yg menceritakan tentang perjalanan awal Tom Sam Cong atau lebih populer dengan sebutan Biksu Tong dalam serial sinetron Kera Sakti yang pernah menghiasi layar Televisi dan masa kecil Anda dulu. Dalam film karya Steven Chow yang berjudul Sun go kong journey to the west ini, sejatinya menceritakan awal mula perjalanan Xuan Zang atau Tom Sang Cong yang berusaha menaklukan 3 siluman jahat diantaranya Sun Wukong (Siluman kera), Chu Pat Kai (Siluman Babi) dan siluman sungai bernama (Wu Ching).

Dalam petualangan Tom Sang Cong untuk menaklukan ketiga siluman tersebut, ternyata upayanya selalu gagal. Tom sang Cong kerap bertingkah konyol dalam adegan film ini. Ia berpenampilan sederhana dengan pakaian agak lusuh serta rambut yang agak gimbal namun hatinya lembut. Terlebih yang saya ingat ketika scene Tom Sang Cong berusaha membujuk Wu Ching untuk kembali ke jalan yang benar, namun media yang ia gunakan untuk mempengaruhi Wu Ching yaitu dengan cara menyanyikan sebuah kidung (semacam lagu anak) di depan Wu Ching yg dimana lirik lagu tersebut berasal dari buku 300 kidung anak-anak yg selalu ia bawa hingga akhirnya Tom Sang Cong kembali dihajar oleh Wu Ching saat sebelumnya siluman jahat tersebut berhasil ditangkap oleh warga ketika ia meneror dan memangsa warga dengan wujudnya yang berupa Siluman Ikan Raksasa. Namun film ini tidak hanya menampilkan adegan kocak dan konyol, akan tetapi juga dikemas oleh adegan romantis dari munculnya sosok perempuan yg sama-sama juga bekerja sebagai seorang pemburu siluman dengan modal ilmu yg tentunya lebih mumpuni. Perempuan tersebut saya lupa namanya, namun modal kekuatan yang ia miliki tak tanggung-tanggung, salah satu ilmu yg ia miliki yaitu berupa gelang berwarna emas yang mampu membunuh siapapun.

Sedangkan Tom Sang Cong hanya bermodal buku 300 kidung anak-anak atau yang ia sebut sebagai buku panduan penakluk siluman yang ia peroleh dari gurunya agar bisa membangun kebaikan di dalam diri para siluman.

Di pertengahan scenes, nampaknya perempuan tersebut diam-diam mencintai Tom Sang Cong, hal tersebut ia tunjukkan dengan cara membantu Tom Sang Cong menaklukan siluman air (Wu Ching). Namun sebaliknya, Tom Sang Cong nampak tidak begitu menyukai perempuan tersebut bahkan hingga perempuan tersebut menggunakan ilmu pelet untuk menarik perhatian Tom Sang Cong dan hasilnya nihil. Kedua orang ini suatu ketika terlibat konflik hingga Tom Sang Cong pergi meninggalkan perempuan tersebut dan tidak ingin diganggu dalam menjalankan misinya. Singkat cerita, pada akhirnya terdapat 1 siluman terkuat yang sangat sulit untuk mengalahkannya yaitu siluman babi (Cu Phat Kai), akhirnya Tom Sang Cong berangkat ke suatu tempat yang begitu jauh yaitu di gunung 5 jari untuk meminta bantuan kepada siluman kera agar bisa menaklukan siluman Babi. Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang Tom Sang Cong berhasil menemui siluman kera tersebut. Siluman kera ini ternyata sudah lama dikurung oleh Buddha di suatu ruang bawah tanah selama ratusan tahun lamanya akibat kesalahan yang pernah ia perbuat terhadap Buddha, dimana pada permukaan atas goa tersebut ditumbuhi oleh Bunga Teratai berwarna putih, siluman kera tersebut kemudian bersedia membantu Tom Sang Cong untuk menaklukan siluman babi dan tiba-tiba muncul perempuan yang sebelumnya terlibat konflik dengan Tom Sang Cong, ia ternyata diam-diam membuntuti perjalanan Tom Sang Cong hingga sampai ke tempat tersebut tanpa sepengetahuan Tom Sang Cong. Perempuan itu juga bersedia menyamar menjadi seorang perempuan yg menari dibawah bulan purnama untuk memikat perhatian siluman babi dan cara tersebut ternyata berhasil. Malangnya siluman kera mampu bebas dari goa tersebut usai mengelabui Tom Sang Cong dengan berbagai kecerdikannya hingga Tom Sang Cong tak sengaja mencabut bunga teratai putih diatas goa tersebut dan membuat siluman kera ini berhasil bebas dari penjaranya. 

Setelah bebas dari goa penjara bawah tanah tersebut, Sun Wukong kembali berulah, ia menantang Buddha dan meluapkan kekesalannya. Dan disinilah klimaks serta konflik yg muncul pada scenes film ini, para pemburu siluman mulai bermunculan seperti sosok pemburu siluman berkekuatan Macan, si kakek tua dengan satu kaki raksasa hingga pemburu siluman profesional lainnya. Mereka bersatu dan berupaya menaklukan Sun Wukong dengan mengeluarkan masing-masing kekuatan handal yg mereka miliki namun segalanya sia-sia, Sun Wukong ternyata mampu menghabisi (menewaskan) para pemburu siluman handal tersebut. 

Hingga hanya menyisakan sosok Tom Sang Cong yang tersungkur ditanah usai dihajar habis-habisan oleh Sun Wukong dengan beberapa pukulan mengarah ketubuhnya. Tak hanya sampai disitu, Sun Wukong kembali mencabut rambut-rambut gimbal Tom Sang Cong hingga membuat kepala Tom Sang Cong menjadi plontos. Melihat hal tersebut, perempuan yg sangat mencintai Tom Sang Cong sekaligus pemburu siluman yg kerap membantu Tom Sang Cong tersebut berusaha mengalahkan Sun Wo Kong namun ia juga berhasil dibunuh oleh Sun Wukong. Tom Sang Cong tentunya merasa kehilangan atas kepergian perempuan yang selalu berusaha melindungi dirinya tersebut dan Tom Sang Cong ternyata juga sangat mencintainya.

Tak berapa lama setelah kejadian itu, tiba-tiba langit malam mulai memunculkan cahaya terang yang menyilaukan mata Sun Wukong. Sementara Tom Sang Cong yang sebelumnya sudah merasa tak berdaya tiba-tiba tubuhnya juga ikut bersinar dengan diiringi berubahnya buku 300 kidung anak-anak yg selalu ia bawa menjadi sebuah Sutra Buddha. Benar saja, Buddha mulai menunjukkan eksistensinya dengan cara menurunkan Telapak Tangan-Nya dari arah langit menuju ke permukaan Bumi untuk menundukkan Sun Wukong namun Sun Wukong tetap menentang, ia yang sebelumnya berwujud kerdil dengan rupa wajah kera setengah manusia seketika berubah menjadi semacam kera raksasa dan berusaha menghalangi Tapak Buddha yang menekan tubuhnya ke arah Bumi namun usaha Sun Wukong tak berhasil. 

Hingga kemudian pada akhir scenes film ini, Tom Sang Cong kemudian diangkat oleh gurunya menjadi seorang murid Buddha dan ia berhasil menaklukan ketiga siluman yg diantaranya Cu Phat Kai, Wu Ching dan Sun Wukong. Biksu Tong diberikan pakaian berupa jubah suci dan tasbih oleh gurunya. Kini ia pun menerima tugas dari gurunya untuk melakukan perjalanan ke arah Barat demi mencari kitab suci bersama ketiga siluman yg berhasil ia taklukan tersebut. Sekian.

Thursday, July 23, 2020

Mistis ! Beginilah Kesaktian Tradisi Tabur Beras Kuning Suku Dayak Maanyan Yang Mampu Membuat Takut Lawan / Musuh


Selamat Datang dan Terima Kasih Telah Berkunjung


Mistis ! Beginilah Kesaktian Tradisi Tabur Beras Kuning Suku Dayak Maanyan Yang Mampu Membuat Takut Lawan / Musuh




Oleh Nirwan

Suku Dayak di Kalimantan memang sejak dulu dikenal akan kesaktian hingga kekuatan magis yang dimiliki oleh masyarakatnya. Suku Dayak sendiri mempunyai beberapa sub suku yang dimana masing-masing bagian subnya tersebar di berbagai pelosok daerah di kepulauan Kalimantan. 

Sebut saja salah satunya suku Dayak Maanyan, yang dimana Dayak Maanyan sendiri disebut sebagai salah satu sub suku Dayak tertua di Nusantara, khususnya di Kalimantan bagian tengah dan selatan. Adapun pemukiman Dayak Maanyan dapat kita jumpai di daerah Kabupaten Bario Timur dan sebagian Barito Selatan di kawasan Provinsi Kalimantan Tengah.

Tahukah Anda ?, Bahwa suku Dayak Maanyan di Kalimantan memiliki salah satu kehebatan dalam menebar beras kuning yang cukup ditakuti oleh para lawan ataupun musuh. Bahkan saking mengerikan dan saktinya kekuatan magis dari beras kuning yang disebar oleh suku Dayak Maanyan tersebut, sampai-sampai kehebatannya juga disamakan dengan kesaktian Mandau terbang yang dimiliki oleh suku Dayak.

Dipercaya, kekuatan mistis yang terdapat pada beras kuning yang ditabur oleh suku Dayak Maanyan tersebut, sumber kekuatannya berasal dari roh para leluhur mereka. Tradisi menebar beras kuning yang mengandung kekuatan magis dan sangat ditakuti ini sebenarnya hanya akan dilakukan oleh warga Suku Dayak Maanyan apabila diri mereka mendapati berbagai ancaman maupun serangan dari musuh demi mempertahankan diri.

Seperti dikutip dari laman www.gelorabangsa.com, Pada tahun 2014 pernah terjadi kerusuhan di depan DPR Barito Timur antara suku Dayak dengan pihak aparat kepolisian.

Suku Dayak yang tergabung dalam Komando Pertahanan Adat Dayak Bartim ini merasa kurang puas dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum karena tidak sesuai dengan syarat untuk mendapatkan kursi DPRD untuk calon Bupati.

Saat itu, suku Dayak yang merasa terdesak oleh pihak aparat kepolisian akhirnya menaburkan beras kuning dan saat itu pula pihak aparat kepolisian mundur.





Sumber : www.gambaranimasi.org

Selamat Beraktivitas Kembali Untuk Anda ..



* Berikan respon Anda terhadap topik ini, Klik disini :
http://www.strawpoll.me/17597367/r



                                                               
Hubungi / Chat Admin Blog SCUA {Bang Nirwana} 👇 :


Atau juga :

Sunday, June 21, 2020

Nikmatnya Olahan Ikan Bakar Khas Banjarmasin, Iwak Patin Babanam



Selamat Datang dan Terima Kasih Telah Berkunjung


Nikmatnya Olahan Ikan Bakar Khas Banjarmasin, Iwak Patin Babanam


Oleh Nirwan




Bagi Anda yang seringkali berkunjung di kota Banjarmasin (Kalimantan Selatan) saya rasa cukup familiar dengan yang namanya olahan ikan sungai berupa ikan patin bakar atau urang banjar lebih menyebutnya dengan sebutan Iwak Patin Babanam. 

Ya, salah satu kuliner berupa Iwak Patin Babanam ini memang sudah menjadi kuliner yang cukup diminati di Kota Banjarmasin. Dimana Banjarmasin sendiri merupakan wilayah yang dikenal banyak memiliki daerah aliran sungai, sehingga olahan ikan sungai menjadi daya tarik tersendiri dari Ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan tersebut. 

Dilansir dari Wikipedia,  Ikan Patin adalah sekelompok ikan berkumis (Siluriformes) yang termasuk dalam genus Pangasius, famili Pangasiidae. Nama "patin" juga disematkan pada salah satu anggotanya, P. nasutus. Kelompok hewan ini banyak yang bernilai ekonomi, seperti patin dan patin siam (P. hypophthalmus syn. P. sutchi, atau beberapa pustaka menyebutnya jambal siam). Beberapa anggotanya yang hidup di Sungai Mekong dikenal berukuran sangat besar, mencapai panjang dua meter lebih.

Iwak Patin Babanam diolah dari ikan patin segar yang sebelumnya di potong-potong dan kemudian direndam ke dalam larutan bumbu khas banjar dalam beberapa menit. Selanjutnya, ikan patin yang telah direndam ke dalam bumbu dasar  tersebut dimasukkan kembali ke dalam campuran kecap dan saus tomat hingga pada proses pemanggangan  ikan tersebut diatas bara api sampai matang merata dengan cara dibolak balik.

Adapun keunikan dari sensasi rasa Iwak Patin Babanam ini yaitu dinilai dari rasa bumbunya yang begitu khas seperti rasa asam, manis, sedap dan gurih. Selain itu, tekstur dagingnya yang begitu empuk dan lembut juga membuat siapapun dapat merasakan sensasi lemak dari daging Iwak Patin Babanam tersebut. 

Dalam setiap restoran ataupun warung masakan di Banjarmasin tentunya tidak pernah alpa dengan yang namanya menu olahan ikan patin bakar ini, seakan-akan Ikan Patin Babanam sudah menjadi menu utama dari sekian banyaknya menu olahan ikan sungai lainnya di Banjarmasin. Iwak Patin Babanam sejatinya paling nikmat disajikan pada siang hari dengan didampingi oleh sambal acan, kuah sop serta sayur lalapan. Dan yang terakhir, jangan pernah lupa dibarengi oleh segelas air es teh manis sebagai pelepas dahaganya...




Sumber : www.gambaranimasi.org

Selamat Beraktivitas Kembali Untuk Anda ..



* Berikan respon Anda terhadap topik ini, Klik disini :
http://www.strawpoll.me/17597367/r



                                                               
Hubungi / Chat Admin Blog SCUA {Bang Nirwana} 👇 :


Atau juga :

Sedikit Pahit Namun Nikmat, Hidangan Lezat "Juhu Humbut Pekat"


Selamat Datang dan Terima Kasih Telah Berkunjung


Sedikit Pahit Namun Nikmat, Hidangan Lezat "Juhu Humbut Pekat"



Oleh Nirwan

Berbicara kembali tentang menu santapan khas Kalimantan Tengah, rasanya kurang afdol jika kita tidak membahas tentang salah satu hidangan lezat dan gurih dari Kalimantan Tengah berupa "Juhu Humbut Pekat". 

Juhu Humbut Pekat merupakan salah satu hidangan kuah yang cukup terkenal dan diminati di Kalimantan Tengah, terbukti dari adanya warung-warung di daerah Kalimantan Tengah yang seringkali menyediakan menu hidangan berupa Juhu Humbut Pekat ini di setiap tempat. Masakan dengan tekstur lembut ini sebenarnya terbuat dari umbut rotan atau humbut pekat dalam sebutan masyarakat dayak di Kalimantan. Adapun rotan yang dipilih untuk diolah menjadi masakan ini bukanlah sembarangan rotan, rotan tersebut harus benar-benar masih berupa tunas dan masih muda. Nah, tunas inilah yang disebut dengan umbut / humbut dan kemudian barulah batang umbut tersebut dipotong dengan ukuran yang kecil-kecil setelah sebelumnya sudah dibersihkan dari kulit dan duri-duri rotannya. 

Masakan Juhu Humbut Pekat merupakan salah satu masakan tradisional dan warisan budaya dari leluhur suku dayak di kalimantan. Hingga saat ini, masyarakat setempat masih mengagumi dan melestarikan jenis hidangan nan unik ini. Di Kalimantan Tengah sendiri, warga setempat biasanya memperoleh sendiri umbut rotan dari dalam hutan yang akan segera diolah menjadi hidangan Juhu Humbut Pekat ini, hanya dengan berbekal peralatan khusus yang telah memadai untuk pergi ke hutan, terkadang warga setempat sudah mampu memperoleh beberapa ikat humbut pekat (umbut rotan) dengan kuantitas yang cukup banyak. Biasanya humbut pekat yang baru diperoleh dari dalam hutan tersebut akan dijual kembali kepada tetangga di beberapa rumah atau bahkan dikonsumsi sendiri bersama keluarga dan kerabat.

Rotan memang merupakan salah tumbuhan yang merambat dan tentunya habitatnya berada di dalam hutan yang beriklim subtropis maupun tropis. Jadi, tidak heran jika tumbuhan rotan ini banyak tumbuh di hutan Kalimantan yang dimana Rotan tumbuh subuh di daerah dengan curah hujan tinggi serta biasa juga tumbuh subur di sekitar tepian sungai. Selain kegunaannya yang identik sebagai bahan baku industri kerajinan, bagian rotan nyatanya juga dapat diolah menjadi menu santapan lezat seperti halnya hidangan nikmat Juhu Humbut Pekat yang bercitra rasa sedikit pahit, manis dan gurih ini.




Sumber : www.gambaranimasi.org

Selamat Beraktivitas Kembali Untuk Anda ..



* Berikan respon Anda terhadap topik ini, Klik disini :
http://www.strawpoll.me/17597367/r



                                                               
Hubungi / Chat Admin Blog SCUA {Bang Nirwana} 👇 :


Atau juga :

Nikmatnya Hidangan Lauk Khas Kalimantan Tengah, Pucuk Kunjui Betumbuk


Selamat Datang dan Terima Kasih Telah Berkunjung


Nikmatnya Hidangan Lauk Khas Kalimantan Tengah, Pucuk Kunjui Betumbuk


Oleh Nirwan




Pucuk Kunjui Betumbuk merupakan salah satu masakan khas yang cukup diminati oleh masyarakat Kotim di Kalimantan Tengah. 

Menu santapan ini berbahan dasar dari daun kunjui (daun singkong) yang telah ditumbuk hingga halus sebelum akhirnya direbus dengan air santan beserta bumbu rempah-rempah yang telah disiapkan sebelumnya. Masakan ini dikenal sebagai menu santapan rumahan yang cukup diminati oleh masyarakat setempat yang memukim di Kota Sampit maupun di Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Adapun daun singkong yang dipilih biasanya merupakan daun singkong yang lebih muda daripada daun yang sudah tua, sebab daun singkong yang sudah tua biasanya berasa lebih pahit.

Masakan Pucuk Kunjui Betumbuk ini biasanya dihidangkan bersama ikan asin, tempe, tahu dan sambal goreng sebagai pelengkap lauk dalam santapannya sehingga rasanya mampu menambah kegurihan di lidah saat sedang disantap dengan nasi hangat pada siang hari ketika berada di rumah. 

Cita rasanya yang begitu khas dan gurih seringkali membuat menu santapan ini menjadi hidangan utama bagi sekeluarga di rumah, khususnya masyarakat yang bertempat tinggal di Kalimantan Tengah.

Untuk cara pengolahan dari masakan Pucuk Kunjui Betumbuk ini sebenarnya cukuplah mudah, hanya dengan bahan-bahan yang sederhana serta berbagai bumbu yang murah meriah, menu santapan ini sudah mampu disajikan sebagai hidangan lezat di setiap rumah.  

Dikutip dari selera.com, berikut ini merupakan resep sederhana dalam pengolahan Pucuk Kunjui Betumbuk. 
BAHAN DAN BUMBU UTAMA SAJIAN SEDAP SAYUR DAUN SINGKONG YANG HARUS DIPERSIAPKAN BAHAN MASAKAN 


  • 1 ikat daun singkong segar, rajang kasar
  • 1 ½ ruas lengkuas, memarkan
  • 1 batang serai, memarkan 
  • iris halus 1 sendok makan garam halus
  • 1 ½ sendok teh ebi, seduh, sangrai kemudian haluskan 
  • Minyak goreng untuk menumis 

BUMBU MASAK YANG DIHALUSKAN 


  • 2 buah cabai merah 
  • 4 siung bawang putih 
  • 11 butir bawang merah 
  • 2 ½ ruas kunyit, bakar sebelumnya 

LANGKAH-LANGKAH DAN CARA PEMBUATAN DARI MENU SAJIAN DAUN SINGKONG TUMBUK BERCITARASA MANTAP 

CARA MEMBUAT

  1. Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah mempersiapkan panci serta air, kemudian anda tambahkan 1 sendok garam ke dalam panci tersebut. 
  2. Setelah siap kemudian anda rebus daun singkong yang sudah dirajang kasar sebelumnya ke dalam panci tersebut sampai dengan matang. Setelah matang matikan api kemudian angkat dan tiriskan. 
  3. Siapkan tumbukan kemudian anda tumbuk daun singkong tersebut sampai cukup halus, dan sisihkan. 
  4. Haluskan semua bahan bumbu halus yang sudah anda persiapkan, dan lanjutkan dengan menumis bumbu tersebut dalam wajan dan minyak panas. 
  5. Bersama dengan bumbu halus tadi anda masukan juga serai lengkuas, serta daun kecombrang dan tumis sampai tercium aroma wangi masakan. 
  6. Setelah tercium aroma wangi maskan anda masukan ebi ke dalam wajan masakan anda tersebut. aduk sampai merata. 
  7. Masukan tumbukan daun singkong anda ke dalam wajan tumisan, kemudian alnjutkan dengan menambahkan garam serta menuangkan santan secara perlahan dalam wajan masakan anda tersebut. masak sampai benar-benar matang. Jangan lupa diaduk agar santan tidak pecah. 
  8. Setelah dirasa cukup matang anda bisa mengangkatnya dan menyajikannya selagi hangat di atas piring saji.

Referensi :

https://selerasa.com/resep-masak-dan-cara-mengolah-sayur-daun-singkong-tumbuk-sajian-sedap-paling-mantap-dan-nikmat-namun-sederhana

Sumber : www.gambaranimasi.org

Selamat Beraktivitas Kembali Untuk Anda ..



* Berikan respon Anda terhadap topik ini, Klik disini :
http://www.strawpoll.me/17597367/r



                                                               
Hubungi / Chat Admin Blog SCUA {Bang Nirwana} 👇 :


Atau juga :

Friday, June 19, 2020

Mengenal Mitos Masyarakat Tentang Tanda Ciri Buaya.


Selamat Datang dan Terima Kasih Telah Berkunjung


Mengenal Mitos Masyarakat Tentang Tanda Ciri Buaya. 

Sumber gambar : https://harianriau.co/mobile/detailberita/22110/ngeri-tangan-irt-ini-disambar-buaya-saat-mencuci-pakaian-di-dermaga

Pernahkah Anda mendengar tentang cerita mitos mengenai tanda ciri buaya pada dahi seorang anak, khususnya cukup berkembang di Kalimantan. Ciri buaya sering dianggap masyarakat sebagai suatu nasib malang yang akan dialami oleh anak-anak tertentu yang ditandai dengan munculnya garis biru seperti urat nadi pada bagian dahi seorang anak. Tanda garis biru misterius pada dahi anak tersebut biasanya akan muncul akibat kebiasaan anak-anak yang hampir berenang setiap hari di sungai dan kemudian anak tersebut dipercaya mendapat gangguan ghaib dari makhluk halus berupa buaya ghaib. Yang lebih anehnya, tanda garis biru itu hanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu yg memiliki mata batin ataupun seseorang yg memiliki kemampuan supranatural seperti tabib setempat. Tanda garis biru tersebut dapat membawa petaka kedepannya kepada si korban bila tanda itu tidak segera dibuang dengan cara menggoreskan pecahan beling kaca tajam ( _pepaci_ ) di permukaan dahi si korban dan hal ini hanya mampu ditangani oleh seorang tabib yang paham akan pengobatan mistis tersebut. Jika pembuangan ciri buaya tersebut tidak segera dilakukan, maka yang dikhawatirkan adalah tanda garis biru tersebut akan cepat melingkar di permukaan dahi sang anak dan saling menyatu bagian ujungnya hingga si anak akan mengalami kesialan seperti mati disambar buaya ataupun ia sendiri yang menceburkan dirinya ke sungai dalam keadaan tidak sadar (dibisiki oleh sosok ghaib)

Cerita memilukan ini pernah saya dengar langsung dari tuturan orang bahari ketika saya masih berusia bocah. 

Dulu, ada seorang anak yang mengalami tanda ciri buaya pada bagian dahinya, saat itu orang tuanya tidak sempat utk membuang tanda ciri buaya pada permukaan dahi si Anak tsb. Alhasil, beberapa hari kemudian si anak tersebut sudah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam sebuah sumur berair dekat rumahnya. Setelah dikeluarkan dari dalam sumur itu, anehnya organ tubuh si anak tersebut seketika tak utuh lagi seperti disambar oleh seekor buaya. Padahal, mustahil sekali jika terdapat seekor buaya yg hidup di dalam sumur tersebut dan mampu menyambar tubuh si anak dari dasar sumur hingga menjatuhkan tubuh si korban ke dalam sumur ??.


Sumber : www.gambaranimasi.org

Selamat Beraktivitas Kembali Untuk Anda ..



* Berikan respon Anda terhadap topik ini, Klik disini :
http://www.strawpoll.me/17597367/r



                                                               
Hubungi / Chat Admin Blog SCUA {Bang Nirwana} 👇 :


Atau juga :

Tuesday, June 16, 2020

🕌 Menilik Perkembangan Masjid Tertua di Kec. Kota Besi, Masjid Besar Mawaddah Warahmah (Dulu dan Sekarang) 🕌


Selamat Datang dan Terima Kasih Telah Berkunjung


🕌 Menilik Perkembangan Masjid Tertua di Kec. Kota Besi, Masjid Besar Mawaddah Warahmah (Dulu dan Sekarang) 🕌


Oleh Nirwan


Assalamualaikum Wr. Wb


Masjid Besar Mawaddah Warahmah Dulu dan Sekarang

Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat muslim yang selalu dihormati akan keberadaannya. Di setiap daerah tentunya terdapat bangunan masjid yang menjadi pusat utama bagi komunitas umat muslim dalam melaksanakan sholat berjamaah seperti Sholat Fardhu, Sholat Jum'at, Sholat Tarawih, Sholat Id maupun sebagai tempat untuk melakukan kegiatan islami khususnya dalam perayaan hari-hari besar islam, ceramah, kajian islami hingga belajar Al-Qur'an juga sering dilakukan di Masjid. 

Di kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terdapat salah satu bangunan masjid Jami yang terbilang cukup bersejarah bagi masyarakat setempat. Masjid tersebut bernama Masjid Besar Mawaddah Warahmah. Masjid ini beralamat di Kelurahan Kota Besi Hulu, RT.1 / RW.1, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

Dilansir dari m.dream.co.id, Masjid Besar Mawaddah Warahmah didirikan pada tahun 1950 dan termasuk dalam kategori Masjid Jami. Masjid ini memiliki luas tanah 6.466 m2 dengan status tanah SHM. 

Adapun yang dimaksud dari Masjid Jami adalah sebuah jenis masjid yang menjadi masjid utama di sebuah kawasan tertentu yang dipakai untuk salat Jumat. Masjid tersebut juga dipakai untuk salat Id dalam keadaan saat tak ada musala atau lapangan salat Id yang dapat dipakai untuk salat.

Saat sedang melakukan penelusuran di kolom pencarian facebook menggunakan kata kunci "Masjid Mawaddah Warahmah", saya tak sengaja menemukan sebuah postingan foto bangunan Masjid tua pada jaman dulu yang hampir mirip bentuknya dengan Masjid Besar Mawaddah Warahmah sekarang ini khususnya telihat dari segi arsitektur atap dan kubahnya. Ternyata benar, foto tersebut merupakan hasil unggahan dari akun facebook milik Bpk. H. Arif Effendi pada 17 Mei 2019 lalu. Foto tersebut banyak sekali menuai komentar dan respon yang positif dari para pengguna facebook. Bapak H. Arif Effendi sendiri merupakan salah seorang tokoh agama dan tokoh masyarakat yang cukup dikenal dan berpengaruh di Kecamatan Kota Besi.

Dalam postingan foto bangunan Masjid yang masih berlatar belakang hitam putih tersebut, Bapak H. Arif Effendi menuliskan caption berupa tulisan "Masjid Jami kotabesi Foto Tahun 1973 Sekarang Mawaddah Warahmah" tepat berada di bagian atas foto tersebut.

Sumber foto : Bpk. H. Arif Effendi, Facebook Arif Kobes.

Foto tersebut ternyata merupakan dokumen dari keberadaan bangunan Masjid Jami Kota Besi yang telah dibangun pada 70 tahun yang silam atau sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan Masjid Besar Mawaddah Warahmah yang berlokasi di Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Dalam foto yang masih disimpan rapi oleh Bapak H. Arif Effendi tersebut, memperlihatkan bahwa material bangunan yang digunakan oleh masyarakat zaman dulu untuk membangun Masjid Besar Mawaddah Warahmah kala itu masih menggunakan bahan yang cukup sederhana dan tradisional seperti kayu, sebelum akhirnya bertransformasi menggunakan material batu bata dan semen seiring mengikuti perkembangan zaman. Sedangkan dari sisi perkembangan arsitekturnya "dulu dan sekarang", masih terlihat hampir sama dengan bentuk asli yang sebelumnya dan tentunya tetap mempertahankan bentuk arsitektur kubah yang sama hingga sekarang. 

Masjid Besar Mawaddah Warahmah, Kecamatan Kota Besi ini dibangun di suatu kawasan yang berdampingan dengan area pemakaman umum setempat, berhadapan dengan seberang sungai dan tempatnya juga berada tidak jauh dari lokasi bangunan sekolah MTS Darussalam Kota Besi yang beralamat di Jl. P. Diponegoro No. 40, RT. 01, Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Bpk. H. Arif Effendi menyebutkan di kolom komentar beliau bahwa pemakaman umum setempat yang berdampingan dengan bangunan Masjid Besar Mawaddah Warahmah pada masa itu sudah ada dan beliau sendiri  yang mengabadikan foto masjid tersebut pada tahun 1973 menggunakan sebuah kamera, hingga foto Masjid berlatar belakang hitam putih tersebut akhirnya masih bisa kita saksikan sampai sekarang ini.

Selain foto Masjid Jami Kota Besi tahun 1973 (Sekarang Masjid Besar Mawaddah Warahmah) yang telah diupload beliau pada 2019 yang lalu, ternyata di dalam akun facebook beliau masih terdapat postingan foto Masjid Besar Mawaddah Warahmah yang lain, yang juga nampak berusia puluhan tahun yang lalu seperti halnya foto sebelumnya. Adapun dalam foto berikutnya ini, lebih memperlihatkan bagian dari sudut sekitar pada bangunan Masjid Besar Mawaddah Warahmah di masa itu.


Sumber foto : Bpk. H. Arif Effendi, Facebook Arif Kobes.

Foto tersebut kembali diupload oleh beliau pada tanggal 23 April 2020 atau saat bertepatan dengan memasuki Bulan Suci Ramadhan 1441 H / 2020 M. Dalam postingan foto Masjid Besar Mawaddah Warahmah (tempo dulu) yang telah di upload berikutnya oleh Bpk. H. Arif Effendi pada 23 April 2020 ini, kembali menarik perhatian para pengguna facebook khususnya masyarakat Kecamatan Kota Besi. Postingan tersebut kini lebih menyentuh perasaan hati dan ingin rasanya berlinangan air mata. Mengingat ulang, jika melihat kembali foto itu maka kami selaku masyarakat Kota Besi akan teringat kembali dengan indahnya nuansa pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan zaman dulu yang dimana suasananya saat itu masih terbilang cukup sederhana, walau demikian namun kesannya sangat sulit terlupakan bagi kami. Waktu itu, kaum masjid selalu membangunkan masyarakat setempat untuk segera bersahur menggunakan media MIC acci dan dibantu dengan tabuhan bedug (TABUHAN DAUH). Seperti yang dikenang oleh Bapak H. Arif Effendi melalui caption pada postingan foto tersebut.   

Dan dari postingan foto tersebutlah saya baru menyadari bahwa Masjid Jami di Kota Besi (Sekarang ini Masjid Besar Mawaddah Warahmah) ternyata merupakan Masjid kedua yang dibangun di Kecamatan Kota Besi. Itu artinya, Masjid Besar Mawaddah Warahmah ini masih termasuk kategori Masjid yang berusia tua di Kecamatan Kota Besi. Walaupun sebelumnya juga terdapat masjid pertama yang dibangun di lokasi yang sama, kemudian dirombak kembali untuk diperbesar ukuran bangunannya hingga menjadi Masjid Besar Mawaddah Warahmah seperti yang ada sekarang ini.

"Masjid pertama disitu jua,tp dirombak diganalkan ky yg ada to. Aku masih umur 6 th smpat umpat gotongroyong meangkat tanah meurug dalamnya", tulis Bapak H. Arif Effendi di dalam postingan kolom komentar beliau.

Perlu diketahui pula bahwa Bapak H. Arif Effendi merupakan salah seorang tokoh masyarakat yang cukup berperan penting dalam ikut berjuang dan membantu membangun Masjid Jami Kota Besi (Masjid Mawaddah Warahmah) dengan cara bergotong royong bersama masyarakat setempat saat beliau masih berusia 6 tahun kala itu. Hal ini disampaikan beliau langsung melalui postingan komentar pada sebelumnya.

Selain pernah berjasa dalam turut membantu membangun Masjid Besar Mawaddah Warahmah secara sistem gotong royong bersama masyarakat Kota Besi kala itu, Bapak H. Arif Effendi juga pernah menjabat sebagai pengurus di Masjid Besar Mawaddah Warahmah bersama rekan-rekan beliau saat itu. Dimana saat itu sebagai Ketua pengurus Masjid adalah Alm. Bpk. Unsu Mukhran Daud, Sekretaris yaitu Bpk. H. Arif Effendi sendiri dan Bendaharanya yaitu Alm. Bpk. H. Nurdin Juhran. 

Semoga Bapak H. Arif Effendi beserta keluarga selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT, selalu diberikan umur yang berkah, dilimpahkan selalu rezeki kepada beliau serta dirahmati selalu hidup beliau oleh Allah SWT. 
Dan untuk para pendahulu-pendahulu kita yang telah tiada, semoga amal ibadah mereka dapat diterima oleh Allah SWT, dilapangkan kubur mereka serta di tempatkan di sisi yang paling mulia oleh Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan tempat  yang terbaik bagi para pendahulu kita atas jasa-jasa mereka yang turut andil dan berjuang dalam membangun setiap tempat ibadah bagi umat muslim yang hingga sekarang ini masih berdiri kokoh di pemukiman warga Kecamatan Kota Besi. 

Saat ini, Masjid Besar Mawaddah Warahmah masih dapat kita kunjungi di Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi, Kotawaringin Timur (Kalteng) dalam keperluan melaksanakan sholat berjamaah dan tentunya bangunan tersebut telah mengalami banyak perubahan ataupun renovasi yang lebih modern seperti bangunan masjid yang ada secara umum sekarang ini. Ada banyak sekali kenangan berharga yang masih tersimpan dibalik masjid bersejarah yang berdiri kokoh di salah satu kawasan Kecamatan Kota Besi tersebut. Uniknya lagi, Masjid Besar Mawaddah Warahmah ini juga selalu dijadikan sebagai lokasi untuk berkumpulnya para pelajar beragama islam dari tingkat SD hingga tingkat SMA dalam rangka memperingati acara pesantren ramadhan yang diadakan setiap setahun sekali di sekolah-sekolah ataupun dalam rangka melaksanakan kegiatan islami yang bermanfaat lainnya di Kecamatan Kota Besi. Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb


Sumber : www.gambaranimasi.org

Selamat Beraktivitas Kembali Untuk Anda ..



* Berikan respon Anda terhadap topik ini, Klik disini :
http://www.strawpoll.me/17597367/r



                                                               
Hubungi / Chat Admin Blog SCUA {Bang Nirwana} 👇 :


Atau juga :

Postingan Terbaru

Mahasiswa KKN-T UPR Sosialisasikan dan Bagikan Perlengkapan Protokol Kesehatan kepada Masyarakat Desa Masaran

Palangka Raya - Universitas Palangka Raya (UPR) tahun ini kembali mengadakan kegiatan KKN-T Reguler Periode II di sejumlah daerah yang ada ...

Postingan Populer