Friday, June 28, 2019

Puisi "Peringatan" ~ Widji Thukul

Selamat Datang dan Terima Kasih Telah Berkunjung


🌱🌱🌱 Puisi "Peringatan" ~ Widji Thukul 🌱🌱🌱



Sumber gambar : www.masrokhim.com



Oleh Nirwan



Kita kembali berbincang mengenai nama si penyair pelo, Widji Thukul. Teka - teki si orang hilang, nama Thukul masih terdaftar sejak tahun 2000 silam sebagai orang hilang dan seperti yang terjadi pula pada sejumlah Aktivis lainnya yang diduga menghilang, diculik dan tiada tentu kabarnya hingga sekarang. Widji Thukul hanya terlahir sebagai anak seorang tukang becak di Solo, Jawa Tengah. namun melalui sajak - sajaknya yang berisikan penuh kritikan nan pedas membuat ia lebih dikenal dan menjadi cerita penting pada masa Orde Baru yang tak patut dilupakan. Semangatnya yang ia suarakan melalui bait - bait puisi kala itu mampu menggetarkan pemerintah Orde Baru dan puisinya pun dinilai cukup mengancam. Selain dikenal sebagai seorang penyair, Thukul juga merupakan seorang Aktivis hak asasi manusia yang amat memperhatikan Realitas sosial yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Melalui suaranya yang cukup lantang dan dituangkan ke dalam bait puisi, Thukul terlibat dalam perlawanan menghadapi penindasan rezim Orde Baru.


Sumber gambar : www.konde.co

Sejatinya terdapat tiga karya berbentuk sajak yang cukup populer dari penyair Widji Thukul, diantaranya : Peringatan, Sajak Suara serta Bunga dan Tembok. Adapun ketiga sajak tersebut dijadikan sebagai sajak wajib dalam aksi-aksi demonstrasi. Thukul juga pernah memperoleh prestasi dan penghargaan yang cukup memukau. Pada tahun 1989, Thukul diundang dalam membacakan puisi di Kedubes Jerman di Jakarta oleh Goethe Institut. Sedangkan pada tahun 2002 ia dianugerahi penghargaan "Yap Thiam Hien Award 2002" dan film dokumenter tentang dirinya dibuat oleh seorang mantan dosen Bahasa Indonesia,  Tinuk R. Yampolsky di Universitas Yale AS dan Managing Editor di Yayasan Lontar pada 2008..

Nah, kali ini kita akan memperkenalkan karya puisi dari penyair Widji Thukul yang berjudulkan "Peringatan". Puisi tersebut merupakan salah satu karyanya yang cukup populer dan ia jadikan sebagai senjata perlawanan terhadap masa Orde Baru. "Hanya ada satu kata: Lawan!", merupakan salah satu penggalan kalimat dari puisi berjudul Peringatan yang sudah lazim kita dengar secara umum. Berikut ini merupakan bentuk Puisi berjudul "Peringatan" Karya Widji Thukul.





Peringatan 

Karya : Widji Thukul

Sumber gambar : m.kaskus.co.id



Jika rakyat pergi
Ketika penguasa pidato
Kita harus hati-hati
Barangkali mereka putus asa

Kalau rakyat bersembunyi 
Dan berbisik-bisik
Ketika membicarakan masalahnya sendiri
Penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Bila rakyat berani mengeluh
Itu artinya sudah gawat
Dan bila omongan penguasa 
Tidak boleh dibantah
Kebenaran pasti terancam

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang 
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan 
Maka hanya ada satu kata: Lawan!



(Widji Thukul, 1986)





**Sekian.



Sumber : www.gambaranimasi.org

Selamat Beraktivitas Kembali Untuk Anda ..



* Berikan respon Anda terhadap topik ini, Klik disini :
http://www.strawpoll.me/17597367/r





Hubungi / Chat Admin Blog SCUA {Bang Nirwana} 👇 :
Atau juga :
 




No comments:

Post a Comment

"Jadilah orang yang pertama kali berkomentar, kami siap mengapresiasi dan menerima masukan dari saudara. Terima Kasih"

Silahkan berkomentar secara bijak dan sopan dengan tidak saling menyudutkan / menyinggung pihak lain, menggunakan kata kasar maupun kotor, saling spam dan mengandung unsur SARA.

Anda juga dapat mengirim pesan melalui via Whatsapp dengan cara mengklik ikon Whatsapp yang telah tertera diatas jika ada sesuatu yang ingin ditanyakan.. 🤗

Postingan Terbaru

Mahasiswa KKN-T UPR Sosialisasikan dan Bagikan Perlengkapan Protokol Kesehatan kepada Masyarakat Desa Masaran

Palangka Raya - Universitas Palangka Raya (UPR) tahun ini kembali mengadakan kegiatan KKN-T Reguler Periode II di sejumlah daerah yang ada ...

Postingan Populer