Saturday, March 30, 2019

Jangan Sekali - kali dalam Mencampur - adukkan Antara Yang Haq dan Yang Bathil ..

Selamat Datang dan Terima Kasih Telah Berkunjung

Jangan Sekali - kali dalam Mencampur - adukkan Antara Yang Haq dan Yang Bathil ..


Oleh Nirwan


SEPUTAR ISLAMI
BAHAS UNIK SEPUTAR ISLAM


Assalamualaikum wr.wb.



Sumber : pixabay.com


Sobat Muslimin / Muslimah yang dimuliakan oleh Allah ..
Pernahkah kalian mendengar suatu perbincangan mengenai larangan dalam mencampur-adukkan antara yang haq dan yang bathil, antara yang halal dan yang haram serta antara kebenaran dengan keburukan ?. Allah SWT pernah menegaskan di dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 42 yang artinya sebagai berikut.


" Janganlah kalian campur-adukkan antara kebenaran dan kebatilan, dan kalian sembunyikan yang benar padahal kamu mengetahuinya ". (Q.S. Al-Baqarah {2} : 42).


Nah, kita semua dapat mengetahui bahwa makna dari isi kandungan Surah Al - Baqarah ayat 42 diatas yakni berupa perintah dari Allah kepada para ahli kitab agar tidak mencampur-adukkan antara yang haq (benar) dan yang bathil (salah) serta berupa teguran kepada umat manusia untuk tidak menyembunyikan suatu kebenaran padahal ia mengetahui kebenaran tersebut sebelumnya.


Yang menjadi pertanyaan bagi kita semua ialah mengapa antara yang haq dan yang bathil tidak dapat dicampur-adukkan menjadi satu ?.

Jawabannya cukup singkat, karena hal tersebut dapat menghilangkan unsur-unsur kebaikan yang datangnya dari Allah serta dapat merusak kandungan murni yang sudah tertancap di dalamnya.

Barang kali ada seorang ahli bahasa atau mungkin ahli kitab yang ingin mengubah, mengutak - atik, menyisipkan atau mencoba untuk menambahkan ayat-ayat baru walau satu huruf ke dalam isi kandungan Al-Qur'an Nur - Karim. tetap saja, perihal tersebut dapat diketahui oleh para Ahli Sunnah (Ahlus Sunnah) atas segala kekeliruan dengan tertolaknya isi kandungan tersebut. Sebab, kita semua meyakini bahwa keberadaan Kitab Suci Al-Qur'an semata - mata bersumber dari Allah SWT dan ketetapannya telah menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Sehingga, kemurnian (keasliannya) pun tetap terpelihara secara baik oleh Allah hingga akhir Zaman. Sebagaimana Firman Allah SWT berikut.


" Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an dan Kami benar - benar memeliharanya . " (Qur'an Surah Al-Hijr: 9)


Begitupun dalam kehidupan kita sehari - hari selaku umat islam. Kita selalu berupaya agar tetap menjalankan amanah, menjaga atau memelihara, serta berpegang teguh pada pedoman sejati berupa nilai - nilai islami yang terkandung di dalam kemurnian Al-Qur'an dan Al - hadist. Menjalankan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah SWT serta meninggalkan bentuk-bentuk larangan-Nya. Al-Qur'an dan Al-hadist inilah yang merupakan satu - satunya landasan (utama) sebagai pegangan hidup bagi seluruh Umat Islam hingga akhir zaman seperti yang disebutkan sebelumnya. Perlu direnungi pula bahwa seluruh ayat - ayat suci Al-qur'an merupakan wujud dari firman Illahi yang bersumber dari kemurnian kalam-Nya. Tiada satupun makhluk di dunia ini yang terlibat dalam perkara pembentukan firman tersebut. Maka, jangan sekali-kali dalam menyimpang terhadap segala ajaran murni yang sudah ditetapkan oleh Allah agar kita tidak celaka dan tersesat di dunia yang serba fana ini.

Mirisnya, sekarang ini banyak sekali didapati para oknum yang sengaja mengerjakan tindakan - tindakan melampaui batas dan bahkan bisa dikatakan telah berani dalam menyalahi aturan agama. Segala sesuatu yang dianggap menguntungkan banyak pula disalahgunakan sebagai praktek spekulasi atau upaya dalam menghalalkan segala cara. Semisal, ada sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang kuliner dalam menyediakan makanan atau minuman kepada para pengunjung di sekitar. kita sekalian tau bahwa salah satu usaha tersebut masih dianggap lazim selama hal tersebut masih bisa memberikan manfaat positif dengan menyediakan kebutuhan luas kepada masyarakat sekitar terutama berupa ruang konsumsi. Namun, tanpa sepengetahuan kita sebagai orang awam ternyata segala pengerjaan makanan yang berasal dari usaha tersebut seluruhnya bersumber dari bahan-bahan yang tak layak konsumsi, campur tangan / guna - guna syaitan bahkan dapat mengundang penyakit bagi para konsumennya. Sebelum menyadari, mungkin kita sempat berpikir dan menganggap bahwa sah - sah saja bila usaha tersebut sedang didirikan layaknya usaha - usaha kuliner lain secara umum. Namun, yang menjadi permasalahan disini ialah telah didapati penyalahgunaan manfaat atau praktek tercela yang sangat disayangkan. Bukannya memberi manfaat bagi masyarakat sekitar, melainkan banyak mendatangkan kemudharatan bagi orang-orang di sekitarnya. Contoh lain dalam hal muamalah, Agama Islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai pokok yang berkaitan dalam Bidang Ekonomi, perihal tolong-menolong, transaksi hutang - piutang , simpan - pinjam dan hal-hal lain telah diatur di dalamnya. Misalnya, ada salah satu transaksi berupa kegiatan pinjam dana di suatu tempat. Semua dana diberlakukan bagi para peminjam yang sedang dalam masa kesulitan terutama bagi mereka yang benar - benar berhak membutuhkan dana tersebut. Namun, tanpa disadari kembali dalam proses akhir pembayarannya ternyata mengandung sistem "riba" yang jelas-jelas sangat diharamkan dalam islam karena membebankan bagi pihak berhutang (debitur). Hal semacam Ini merupakan salah satu contoh dalam penyalahgunaan praktek muamalah berupa "riba" yang sejatinya sangat dibenci oleh Allah. Pada umumnya, kegiatan transaksi berupa pinjam - meminjam , simpan - pinjam , atau juga praktek hutang - piutang sifatnya Jaiz / diperbolehkan saja dalam ajaran islam selagi hal tersebut tidak bertentangan dengan hukum Syara' serta berdasarkan niat ikhlas karena membelanjakan harta di jalan Allah dan saling tolong-menolong terhadap sesama. Tetapi, kembali lagi pada prakteknya. Apakah praktek tersebut sudah sejalan terhadap apa yang disyariatkan oleh hukum islam atau malah sebaliknya ?. Itu yang menjadi pertimbangan bagi kita semua sebelum memulai kegiatan transaksi tersebut. Oleh karenanya, jangan sampai kita terlalu minim (kurangnya kesadaran) terhadap Pengetahuan Agama atau bahkan kurang memahami pula maksud dari perkara yang Haq maupun yang Bathil. Jauhkan segala perkara yang dapat menjerumuskan kehidupan kita baik di dalam dunia maupun di akhirat kelak. Berpegang eratlah pada satu - satunya kebenaran yang lurus dengan didasari oleh Al-qur'an dan Al-hadist. jangan sekali - kali dalam mencampur-adukkan antara kebenaran dan kebathilan yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT seperti yang difirmankan di dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 42.

Kita ambil contoh lain dalam menguji semacam tindakan "mencampur-adukkan antara yang haq dan yang bathil", menggunakan keunikan logis melalui perhitungan nilai matematika berikut. Bagaimana hasilnya ?. Apakah hal tersebut banyak memberikan nilai kemaslahatan atau malah sebaliknya, Lebih banyak memberi nilai positif ataupun negatifnya atau mungkin hanya bisa memberikan nilai keburukan daripada menambah nilai kebaikan yang akan didapatkan ?. Mari kita renungi  ..

" Seandainya nilai negatif bertemu dengan nilai negatif (-6+(-6)=-12) tetap saja menghasilkan nilai negatif. Begitu pula dengan nilai positif yang bertemu dengan nilai negatif tinggi (3+(-12)=-9), tetap saja menghasilkan nilai negatif. Belum puas agar bisa menghasilkan nilai positif yang lebih banyak (15+(-3)=12), tetap saja mengurangi nilai positifnya berdasarkan pada tinggi / rendahnya nilai yang saling dipertemukan. Jika masih ngeyel untuk mempertemukan antara nilai negatif dengan positif yang nilainya masing-masing sama (-6+6=0) . sayangnya, hasilnya telah mutlak menjadi nol atau habis "

Jadi, hikmah sederhana yang bisa kita petik dari bukti (pengujian) melalui perhitungan nilai matematika diatas ialah segala sesuatu yang sudah haq (positif) tetap tidak mampu untuk dicampur-adukkan dengan yang bathil (negatif) agar memperoleh nilai positif yang lebih tinggi. Dengan kata lain, perkara yang dimaksud jauh lebih banyak memberikan nilai keburukan daripada menambah nilai kebaikan. Bahkan, hanya bisa merusak unsur kemurnian yang sudah terkandung di dalamnya dan tidak mampu memberikan nilai keuntungan berupa "pahala" sedikitpun dalam kehidupan kita sehari-hari. melainkan, hanya bisa mendatangkan kerugian berupa dosa atau azab dari Allah SWT atas apa yang kita perbuat.

Wassalamualaikum wr.wb


Sumber : www.gambaranimasi.org




jadwal-sholat



* Berikan respon Anda terhadap topik ini, Klik disini :
http://www.strawpoll.me/17597367/r

Hubungi / Chat Admin Blog SCUA {Bang Nirwana} 👇 :
Atau juga :

1 comment:

  1. numpang share ya min ^^
    buat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
    kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
    || bbm : 55F97BD0 || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    ReplyDelete

"Jadilah orang yang pertama kali berkomentar, kami siap mengapresiasi dan menerima masukan dari saudara. Terima Kasih"

Silahkan berkomentar secara bijak dan sopan dengan tidak saling menyudutkan / menyinggung pihak lain, menggunakan kata kasar maupun kotor, saling spam dan mengandung unsur SARA.

Anda juga dapat mengirim pesan melalui via Whatsapp dengan cara mengklik ikon Whatsapp yang telah tertera diatas jika ada sesuatu yang ingin ditanyakan.. 🤗

Postingan Terbaru

Mahasiswa KKN-T UPR Sosialisasikan dan Bagikan Perlengkapan Protokol Kesehatan kepada Masyarakat Desa Masaran

Palangka Raya - Universitas Palangka Raya (UPR) tahun ini kembali mengadakan kegiatan KKN-T Reguler Periode II di sejumlah daerah yang ada ...

Postingan Populer