Sunday, June 21, 2020

Nikmatnya Olahan Ikan Bakar Khas Banjarmasin, Iwak Patin Babanam



Selamat Datang dan Terima Kasih Telah Berkunjung


Nikmatnya Olahan Ikan Bakar Khas Banjarmasin, Iwak Patin Babanam


Oleh Nirwan




Bagi Anda yang seringkali berkunjung di kota Banjarmasin (Kalimantan Selatan) saya rasa cukup familiar dengan yang namanya olahan ikan sungai berupa ikan patin bakar atau urang banjar lebih menyebutnya dengan sebutan Iwak Patin Babanam. 

Ya, salah satu kuliner berupa Iwak Patin Babanam ini memang sudah menjadi kuliner yang cukup diminati di Kota Banjarmasin. Dimana Banjarmasin sendiri merupakan wilayah yang dikenal banyak memiliki daerah aliran sungai, sehingga olahan ikan sungai menjadi daya tarik tersendiri dari Ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan tersebut. 

Dilansir dari Wikipedia,  Ikan Patin adalah sekelompok ikan berkumis (Siluriformes) yang termasuk dalam genus Pangasius, famili Pangasiidae. Nama "patin" juga disematkan pada salah satu anggotanya, P. nasutus. Kelompok hewan ini banyak yang bernilai ekonomi, seperti patin dan patin siam (P. hypophthalmus syn. P. sutchi, atau beberapa pustaka menyebutnya jambal siam). Beberapa anggotanya yang hidup di Sungai Mekong dikenal berukuran sangat besar, mencapai panjang dua meter lebih.

Iwak Patin Babanam diolah dari ikan patin segar yang sebelumnya di potong-potong dan kemudian direndam ke dalam larutan bumbu khas banjar dalam beberapa menit. Selanjutnya, ikan patin yang telah direndam ke dalam bumbu dasar  tersebut dimasukkan kembali ke dalam campuran kecap dan saus tomat hingga pada proses pemanggangan  ikan tersebut diatas bara api sampai matang merata dengan cara dibolak balik.

Adapun keunikan dari sensasi rasa Iwak Patin Babanam ini yaitu dinilai dari rasa bumbunya yang begitu khas seperti rasa asam, manis, sedap dan gurih. Selain itu, tekstur dagingnya yang begitu empuk dan lembut juga membuat siapapun dapat merasakan sensasi lemak dari daging Iwak Patin Babanam tersebut. 

Dalam setiap restoran ataupun warung masakan di Banjarmasin tentunya tidak pernah alpa dengan yang namanya menu olahan ikan patin bakar ini, seakan-akan Ikan Patin Babanam sudah menjadi menu utama dari sekian banyaknya menu olahan ikan sungai lainnya di Banjarmasin. Iwak Patin Babanam sejatinya paling nikmat disajikan pada siang hari dengan didampingi oleh sambal acan, kuah sop serta sayur lalapan. Dan yang terakhir, jangan pernah lupa dibarengi oleh segelas air es teh manis sebagai pelepas dahaganya...




Sumber : www.gambaranimasi.org

Selamat Beraktivitas Kembali Untuk Anda ..



* Berikan respon Anda terhadap topik ini, Klik disini :
http://www.strawpoll.me/17597367/r



                                                               
Hubungi / Chat Admin Blog SCUA {Bang Nirwana} 👇 :


Atau juga :

Sedikit Pahit Namun Nikmat, Hidangan Lezat "Juhu Humbut Pekat"


Selamat Datang dan Terima Kasih Telah Berkunjung


Sedikit Pahit Namun Nikmat, Hidangan Lezat "Juhu Humbut Pekat"



Oleh Nirwan

Berbicara kembali tentang menu santapan khas Kalimantan Tengah, rasanya kurang afdol jika kita tidak membahas tentang salah satu hidangan lezat dan gurih dari Kalimantan Tengah berupa "Juhu Humbut Pekat". 

Juhu Humbut Pekat merupakan salah satu hidangan kuah yang cukup terkenal dan diminati di Kalimantan Tengah, terbukti dari adanya warung-warung di daerah Kalimantan Tengah yang seringkali menyediakan menu hidangan berupa Juhu Humbut Pekat ini di setiap tempat. Masakan dengan tekstur lembut ini sebenarnya terbuat dari umbut rotan atau humbut pekat dalam sebutan masyarakat dayak di Kalimantan. Adapun rotan yang dipilih untuk diolah menjadi masakan ini bukanlah sembarangan rotan, rotan tersebut harus benar-benar masih berupa tunas dan masih muda. Nah, tunas inilah yang disebut dengan umbut / humbut dan kemudian barulah batang umbut tersebut dipotong dengan ukuran yang kecil-kecil setelah sebelumnya sudah dibersihkan dari kulit dan duri-duri rotannya. 

Masakan Juhu Humbut Pekat merupakan salah satu masakan tradisional dan warisan budaya dari leluhur suku dayak di kalimantan. Hingga saat ini, masyarakat setempat masih mengagumi dan melestarikan jenis hidangan nan unik ini. Di Kalimantan Tengah sendiri, warga setempat biasanya memperoleh sendiri umbut rotan dari dalam hutan yang akan segera diolah menjadi hidangan Juhu Humbut Pekat ini, hanya dengan berbekal peralatan khusus yang telah memadai untuk pergi ke hutan, terkadang warga setempat sudah mampu memperoleh beberapa ikat humbut pekat (umbut rotan) dengan kuantitas yang cukup banyak. Biasanya humbut pekat yang baru diperoleh dari dalam hutan tersebut akan dijual kembali kepada tetangga di beberapa rumah atau bahkan dikonsumsi sendiri bersama keluarga dan kerabat.

Rotan memang merupakan salah tumbuhan yang merambat dan tentunya habitatnya berada di dalam hutan yang beriklim subtropis maupun tropis. Jadi, tidak heran jika tumbuhan rotan ini banyak tumbuh di hutan Kalimantan yang dimana Rotan tumbuh subuh di daerah dengan curah hujan tinggi serta biasa juga tumbuh subur di sekitar tepian sungai. Selain kegunaannya yang identik sebagai bahan baku industri kerajinan, bagian rotan nyatanya juga dapat diolah menjadi menu santapan lezat seperti halnya hidangan nikmat Juhu Humbut Pekat yang bercitra rasa sedikit pahit, manis dan gurih ini.




Sumber : www.gambaranimasi.org

Selamat Beraktivitas Kembali Untuk Anda ..



* Berikan respon Anda terhadap topik ini, Klik disini :
http://www.strawpoll.me/17597367/r



                                                               
Hubungi / Chat Admin Blog SCUA {Bang Nirwana} 👇 :


Atau juga :

Nikmatnya Hidangan Lauk Khas Kalimantan Tengah, Pucuk Kunjui Betumbuk


Selamat Datang dan Terima Kasih Telah Berkunjung


Nikmatnya Hidangan Lauk Khas Kalimantan Tengah, Pucuk Kunjui Betumbuk


Oleh Nirwan




Pucuk Kunjui Betumbuk merupakan salah satu masakan khas yang cukup diminati oleh masyarakat Kotim di Kalimantan Tengah. 

Menu santapan ini berbahan dasar dari daun kunjui (daun singkong) yang telah ditumbuk hingga halus sebelum akhirnya direbus dengan air santan beserta bumbu rempah-rempah yang telah disiapkan sebelumnya. Masakan ini dikenal sebagai menu santapan rumahan yang cukup diminati oleh masyarakat setempat yang memukim di Kota Sampit maupun di Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Adapun daun singkong yang dipilih biasanya merupakan daun singkong yang lebih muda daripada daun yang sudah tua, sebab daun singkong yang sudah tua biasanya berasa lebih pahit.

Masakan Pucuk Kunjui Betumbuk ini biasanya dihidangkan bersama ikan asin, tempe, tahu dan sambal goreng sebagai pelengkap lauk dalam santapannya sehingga rasanya mampu menambah kegurihan di lidah saat sedang disantap dengan nasi hangat pada siang hari ketika berada di rumah. 

Cita rasanya yang begitu khas dan gurih seringkali membuat menu santapan ini menjadi hidangan utama bagi sekeluarga di rumah, khususnya masyarakat yang bertempat tinggal di Kalimantan Tengah.

Untuk cara pengolahan dari masakan Pucuk Kunjui Betumbuk ini sebenarnya cukuplah mudah, hanya dengan bahan-bahan yang sederhana serta berbagai bumbu yang murah meriah, menu santapan ini sudah mampu disajikan sebagai hidangan lezat di setiap rumah.  

Dikutip dari selera.com, berikut ini merupakan resep sederhana dalam pengolahan Pucuk Kunjui Betumbuk. 
BAHAN DAN BUMBU UTAMA SAJIAN SEDAP SAYUR DAUN SINGKONG YANG HARUS DIPERSIAPKAN BAHAN MASAKAN 


  • 1 ikat daun singkong segar, rajang kasar
  • 1 ½ ruas lengkuas, memarkan
  • 1 batang serai, memarkan 
  • iris halus 1 sendok makan garam halus
  • 1 ½ sendok teh ebi, seduh, sangrai kemudian haluskan 
  • Minyak goreng untuk menumis 

BUMBU MASAK YANG DIHALUSKAN 


  • 2 buah cabai merah 
  • 4 siung bawang putih 
  • 11 butir bawang merah 
  • 2 ½ ruas kunyit, bakar sebelumnya 

LANGKAH-LANGKAH DAN CARA PEMBUATAN DARI MENU SAJIAN DAUN SINGKONG TUMBUK BERCITARASA MANTAP 

CARA MEMBUAT

  1. Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah mempersiapkan panci serta air, kemudian anda tambahkan 1 sendok garam ke dalam panci tersebut. 
  2. Setelah siap kemudian anda rebus daun singkong yang sudah dirajang kasar sebelumnya ke dalam panci tersebut sampai dengan matang. Setelah matang matikan api kemudian angkat dan tiriskan. 
  3. Siapkan tumbukan kemudian anda tumbuk daun singkong tersebut sampai cukup halus, dan sisihkan. 
  4. Haluskan semua bahan bumbu halus yang sudah anda persiapkan, dan lanjutkan dengan menumis bumbu tersebut dalam wajan dan minyak panas. 
  5. Bersama dengan bumbu halus tadi anda masukan juga serai lengkuas, serta daun kecombrang dan tumis sampai tercium aroma wangi masakan. 
  6. Setelah tercium aroma wangi maskan anda masukan ebi ke dalam wajan masakan anda tersebut. aduk sampai merata. 
  7. Masukan tumbukan daun singkong anda ke dalam wajan tumisan, kemudian alnjutkan dengan menambahkan garam serta menuangkan santan secara perlahan dalam wajan masakan anda tersebut. masak sampai benar-benar matang. Jangan lupa diaduk agar santan tidak pecah. 
  8. Setelah dirasa cukup matang anda bisa mengangkatnya dan menyajikannya selagi hangat di atas piring saji.

Referensi :

https://selerasa.com/resep-masak-dan-cara-mengolah-sayur-daun-singkong-tumbuk-sajian-sedap-paling-mantap-dan-nikmat-namun-sederhana

Sumber : www.gambaranimasi.org

Selamat Beraktivitas Kembali Untuk Anda ..



* Berikan respon Anda terhadap topik ini, Klik disini :
http://www.strawpoll.me/17597367/r



                                                               
Hubungi / Chat Admin Blog SCUA {Bang Nirwana} 👇 :


Atau juga :

Friday, June 19, 2020

Mengenal Mitos Masyarakat Tentang Tanda Ciri Buaya.


Selamat Datang dan Terima Kasih Telah Berkunjung


Mengenal Mitos Masyarakat Tentang Tanda Ciri Buaya. 

Sumber gambar : https://harianriau.co/mobile/detailberita/22110/ngeri-tangan-irt-ini-disambar-buaya-saat-mencuci-pakaian-di-dermaga

Pernahkah Anda mendengar tentang cerita mitos mengenai tanda ciri buaya pada dahi seorang anak, khususnya cukup berkembang di Kalimantan. Ciri buaya sering dianggap masyarakat sebagai suatu nasib malang yang akan dialami oleh anak-anak tertentu yang ditandai dengan munculnya garis biru seperti urat nadi pada bagian dahi seorang anak. Tanda garis biru misterius pada dahi anak tersebut biasanya akan muncul akibat kebiasaan anak-anak yang hampir berenang setiap hari di sungai dan kemudian anak tersebut dipercaya mendapat gangguan ghaib dari makhluk halus berupa buaya ghaib. Yang lebih anehnya, tanda garis biru itu hanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu yg memiliki mata batin ataupun seseorang yg memiliki kemampuan supranatural seperti tabib setempat. Tanda garis biru tersebut dapat membawa petaka kedepannya kepada si korban bila tanda itu tidak segera dibuang dengan cara menggoreskan pecahan beling kaca tajam ( _pepaci_ ) di permukaan dahi si korban dan hal ini hanya mampu ditangani oleh seorang tabib yang paham akan pengobatan mistis tersebut. Jika pembuangan ciri buaya tersebut tidak segera dilakukan, maka yang dikhawatirkan adalah tanda garis biru tersebut akan cepat melingkar di permukaan dahi sang anak dan saling menyatu bagian ujungnya hingga si anak akan mengalami kesialan seperti mati disambar buaya ataupun ia sendiri yang menceburkan dirinya ke sungai dalam keadaan tidak sadar (dibisiki oleh sosok ghaib)

Cerita memilukan ini pernah saya dengar langsung dari tuturan orang bahari ketika saya masih berusia bocah. 

Dulu, ada seorang anak yang mengalami tanda ciri buaya pada bagian dahinya, saat itu orang tuanya tidak sempat utk membuang tanda ciri buaya pada permukaan dahi si Anak tsb. Alhasil, beberapa hari kemudian si anak tersebut sudah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam sebuah sumur berair dekat rumahnya. Setelah dikeluarkan dari dalam sumur itu, anehnya organ tubuh si anak tersebut seketika tak utuh lagi seperti disambar oleh seekor buaya. Padahal, mustahil sekali jika terdapat seekor buaya yg hidup di dalam sumur tersebut dan mampu menyambar tubuh si anak dari dasar sumur hingga menjatuhkan tubuh si korban ke dalam sumur ??.


Sumber : www.gambaranimasi.org

Selamat Beraktivitas Kembali Untuk Anda ..



* Berikan respon Anda terhadap topik ini, Klik disini :
http://www.strawpoll.me/17597367/r



                                                               
Hubungi / Chat Admin Blog SCUA {Bang Nirwana} 👇 :


Atau juga :

Tuesday, June 16, 2020

🕌 Menilik Perkembangan Masjid Tertua di Kec. Kota Besi, Masjid Besar Mawaddah Warahmah (Dulu dan Sekarang) 🕌


Selamat Datang dan Terima Kasih Telah Berkunjung


🕌 Menilik Perkembangan Masjid Tertua di Kec. Kota Besi, Masjid Besar Mawaddah Warahmah (Dulu dan Sekarang) 🕌


Oleh Nirwan


Assalamualaikum Wr. Wb


Masjid Besar Mawaddah Warahmah Dulu dan Sekarang

Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat muslim yang selalu dihormati akan keberadaannya. Di setiap daerah tentunya terdapat bangunan masjid yang menjadi pusat utama bagi komunitas umat muslim dalam melaksanakan sholat berjamaah seperti Sholat Fardhu, Sholat Jum'at, Sholat Tarawih, Sholat Id maupun sebagai tempat untuk melakukan kegiatan islami khususnya dalam perayaan hari-hari besar islam, ceramah, kajian islami hingga belajar Al-Qur'an juga sering dilakukan di Masjid. 

Di kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terdapat salah satu bangunan masjid Jami yang terbilang cukup bersejarah bagi masyarakat setempat. Masjid tersebut bernama Masjid Besar Mawaddah Warahmah. Masjid ini beralamat di Kelurahan Kota Besi Hulu, RT.1 / RW.1, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

Dilansir dari m.dream.co.id, Masjid Besar Mawaddah Warahmah didirikan pada tahun 1950 dan termasuk dalam kategori Masjid Jami. Masjid ini memiliki luas tanah 6.466 m2 dengan status tanah SHM. 

Adapun yang dimaksud dari Masjid Jami adalah sebuah jenis masjid yang menjadi masjid utama di sebuah kawasan tertentu yang dipakai untuk salat Jumat. Masjid tersebut juga dipakai untuk salat Id dalam keadaan saat tak ada musala atau lapangan salat Id yang dapat dipakai untuk salat.

Saat sedang melakukan penelusuran di kolom pencarian facebook menggunakan kata kunci "Masjid Mawaddah Warahmah", saya tak sengaja menemukan sebuah postingan foto bangunan Masjid tua pada jaman dulu yang hampir mirip bentuknya dengan Masjid Besar Mawaddah Warahmah sekarang ini khususnya telihat dari segi arsitektur atap dan kubahnya. Ternyata benar, foto tersebut merupakan hasil unggahan dari akun facebook milik Bpk. H. Arif Effendi pada 17 Mei 2019 lalu. Foto tersebut banyak sekali menuai komentar dan respon yang positif dari para pengguna facebook. Bapak H. Arif Effendi sendiri merupakan salah seorang tokoh agama dan tokoh masyarakat yang cukup dikenal dan berpengaruh di Kecamatan Kota Besi.

Dalam postingan foto bangunan Masjid yang masih berlatar belakang hitam putih tersebut, Bapak H. Arif Effendi menuliskan caption berupa tulisan "Masjid Jami kotabesi Foto Tahun 1973 Sekarang Mawaddah Warahmah" tepat berada di bagian atas foto tersebut.

Sumber foto : Bpk. H. Arif Effendi, Facebook Arif Kobes.

Foto tersebut ternyata merupakan dokumen dari keberadaan bangunan Masjid Jami Kota Besi yang telah dibangun pada 70 tahun yang silam atau sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan Masjid Besar Mawaddah Warahmah yang berlokasi di Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Dalam foto yang masih disimpan rapi oleh Bapak H. Arif Effendi tersebut, memperlihatkan bahwa material bangunan yang digunakan oleh masyarakat zaman dulu untuk membangun Masjid Besar Mawaddah Warahmah kala itu masih menggunakan bahan yang cukup sederhana dan tradisional seperti kayu, sebelum akhirnya bertransformasi menggunakan material batu bata dan semen seiring mengikuti perkembangan zaman. Sedangkan dari sisi perkembangan arsitekturnya "dulu dan sekarang", masih terlihat hampir sama dengan bentuk asli yang sebelumnya dan tentunya tetap mempertahankan bentuk arsitektur kubah yang sama hingga sekarang. 

Masjid Besar Mawaddah Warahmah, Kecamatan Kota Besi ini dibangun di suatu kawasan yang berdampingan dengan area pemakaman umum setempat, berhadapan dengan seberang sungai dan tempatnya juga berada tidak jauh dari lokasi bangunan sekolah MTS Darussalam Kota Besi yang beralamat di Jl. P. Diponegoro No. 40, RT. 01, Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Bpk. H. Arif Effendi menyebutkan di kolom komentar beliau bahwa pemakaman umum setempat yang berdampingan dengan bangunan Masjid Besar Mawaddah Warahmah pada masa itu sudah ada dan beliau sendiri  yang mengabadikan foto masjid tersebut pada tahun 1973 menggunakan sebuah kamera, hingga foto Masjid berlatar belakang hitam putih tersebut akhirnya masih bisa kita saksikan sampai sekarang ini.

Selain foto Masjid Jami Kota Besi tahun 1973 (Sekarang Masjid Besar Mawaddah Warahmah) yang telah diupload beliau pada 2019 yang lalu, ternyata di dalam akun facebook beliau masih terdapat postingan foto Masjid Besar Mawaddah Warahmah yang lain, yang juga nampak berusia puluhan tahun yang lalu seperti halnya foto sebelumnya. Adapun dalam foto berikutnya ini, lebih memperlihatkan bagian dari sudut sekitar pada bangunan Masjid Besar Mawaddah Warahmah di masa itu.


Sumber foto : Bpk. H. Arif Effendi, Facebook Arif Kobes.

Foto tersebut kembali diupload oleh beliau pada tanggal 23 April 2020 atau saat bertepatan dengan memasuki Bulan Suci Ramadhan 1441 H / 2020 M. Dalam postingan foto Masjid Besar Mawaddah Warahmah (tempo dulu) yang telah di upload berikutnya oleh Bpk. H. Arif Effendi pada 23 April 2020 ini, kembali menarik perhatian para pengguna facebook khususnya masyarakat Kecamatan Kota Besi. Postingan tersebut kini lebih menyentuh perasaan hati dan ingin rasanya berlinangan air mata. Mengingat ulang, jika melihat kembali foto itu maka kami selaku masyarakat Kota Besi akan teringat kembali dengan indahnya nuansa pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan zaman dulu yang dimana suasananya saat itu masih terbilang cukup sederhana, walau demikian namun kesannya sangat sulit terlupakan bagi kami. Waktu itu, kaum masjid selalu membangunkan masyarakat setempat untuk segera bersahur menggunakan media MIC acci dan dibantu dengan tabuhan bedug (TABUHAN DAUH). Seperti yang dikenang oleh Bapak H. Arif Effendi melalui caption pada postingan foto tersebut.   

Dan dari postingan foto tersebutlah saya baru menyadari bahwa Masjid Jami di Kota Besi (Sekarang ini Masjid Besar Mawaddah Warahmah) ternyata merupakan Masjid kedua yang dibangun di Kecamatan Kota Besi. Itu artinya, Masjid Besar Mawaddah Warahmah ini masih termasuk kategori Masjid yang berusia tua di Kecamatan Kota Besi. Walaupun sebelumnya juga terdapat masjid pertama yang dibangun di lokasi yang sama, kemudian dirombak kembali untuk diperbesar ukuran bangunannya hingga menjadi Masjid Besar Mawaddah Warahmah seperti yang ada sekarang ini.

"Masjid pertama disitu jua,tp dirombak diganalkan ky yg ada to. Aku masih umur 6 th smpat umpat gotongroyong meangkat tanah meurug dalamnya", tulis Bapak H. Arif Effendi di dalam postingan kolom komentar beliau.

Perlu diketahui pula bahwa Bapak H. Arif Effendi merupakan salah seorang tokoh masyarakat yang cukup berperan penting dalam ikut berjuang dan membantu membangun Masjid Jami Kota Besi (Masjid Mawaddah Warahmah) dengan cara bergotong royong bersama masyarakat setempat saat beliau masih berusia 6 tahun kala itu. Hal ini disampaikan beliau langsung melalui postingan komentar pada sebelumnya.

Selain pernah berjasa dalam turut membantu membangun Masjid Besar Mawaddah Warahmah secara sistem gotong royong bersama masyarakat Kota Besi kala itu, Bapak H. Arif Effendi juga pernah menjabat sebagai pengurus di Masjid Besar Mawaddah Warahmah bersama rekan-rekan beliau saat itu. Dimana saat itu sebagai Ketua pengurus Masjid adalah Alm. Bpk. Unsu Mukhran Daud, Sekretaris yaitu Bpk. H. Arif Effendi sendiri dan Bendaharanya yaitu Alm. Bpk. H. Nurdin Juhran. 

Semoga Bapak H. Arif Effendi beserta keluarga selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT, selalu diberikan umur yang berkah, dilimpahkan selalu rezeki kepada beliau serta dirahmati selalu hidup beliau oleh Allah SWT. 
Dan untuk para pendahulu-pendahulu kita yang telah tiada, semoga amal ibadah mereka dapat diterima oleh Allah SWT, dilapangkan kubur mereka serta di tempatkan di sisi yang paling mulia oleh Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan tempat  yang terbaik bagi para pendahulu kita atas jasa-jasa mereka yang turut andil dan berjuang dalam membangun setiap tempat ibadah bagi umat muslim yang hingga sekarang ini masih berdiri kokoh di pemukiman warga Kecamatan Kota Besi. 

Saat ini, Masjid Besar Mawaddah Warahmah masih dapat kita kunjungi di Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi, Kotawaringin Timur (Kalteng) dalam keperluan melaksanakan sholat berjamaah dan tentunya bangunan tersebut telah mengalami banyak perubahan ataupun renovasi yang lebih modern seperti bangunan masjid yang ada secara umum sekarang ini. Ada banyak sekali kenangan berharga yang masih tersimpan dibalik masjid bersejarah yang berdiri kokoh di salah satu kawasan Kecamatan Kota Besi tersebut. Uniknya lagi, Masjid Besar Mawaddah Warahmah ini juga selalu dijadikan sebagai lokasi untuk berkumpulnya para pelajar beragama islam dari tingkat SD hingga tingkat SMA dalam rangka memperingati acara pesantren ramadhan yang diadakan setiap setahun sekali di sekolah-sekolah ataupun dalam rangka melaksanakan kegiatan islami yang bermanfaat lainnya di Kecamatan Kota Besi. Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb


Sumber : www.gambaranimasi.org

Selamat Beraktivitas Kembali Untuk Anda ..



* Berikan respon Anda terhadap topik ini, Klik disini :
http://www.strawpoll.me/17597367/r



                                                               
Hubungi / Chat Admin Blog SCUA {Bang Nirwana} 👇 :


Atau juga :

Tuesday, June 9, 2020

Masih Ingatkah Anda Dengan Permainan "Salam Anak" ?

Masih Ingatkah Anda Dengan Permainan "Salam Anak" ?


Sumber gambar : https://www.idntimes.com/hype/throwback/iip-afifullah/masih-jernih-ini-6-hal-unik-masa-kecil-saat-berenang-di-kali-kampung-c1c2

Salam Anak merupakan salah satu permainan tradisional yang unik pada masanya. Bagi sebagian anak yang tinggal dan sering berenang di bantaran sungai Mentaya, Kec. Kota Besi, Kotim mungkin permainan jadul ini sudah tak asing lagi bagi mereka. Permainan ini dimulai dengan salah seorang anak yang bercebur terlebih dahulu dari atas batang banyu kemudian diikuti kembali oleh teman-temanya yg lain. Salah 1 anak yg dimaksud harus menggigit sebuah ranting kecil di bagian mulutnya dan melepaskannya kembali pada saat ia menyelam di dalam air. Setelah semua anak berada di permukaan air, selanjutnya mereka harus mencari ranting kecil yg mengambang di sungai tsb dan bagi yg menemukannya maka ia dianggap sebagai pemenang dlm permainan ini. Walaupun permainan ini terbilang cukup sederhana, namun bagi mereka yang merasakannya saat itu kesannya sangat indah pada masanya

Permainan Balebokan (Menimpuk)

Permainan Balebokan (Menimpuk)


Sumber gambar : https://ariyamadura.id/2018/05/29/permainan-tradisional-lestari-di-desa

Balebokan merupakan salah satu permainan tradisional yang biasanya dimainkan oleh anak-anak di Kec. Kota Besi menggunakan media bola kasti / bola karet. Permainan ini sedikit berbeda dengan olahraga bola kasti pada umumnya, jika dalam olahraga bola kasti setiap team dimainkan oleh 15 orang, dimana 12 orang bertugas sebagai pemain inti, dan 3 orang lagi bertugas sebagai pemain pengganti (bola dipukul menggunakan tongkat baseball). Maka dalam permainan balebokan ini anak-anak setempat biasanya berbondong-bondong untuk melakukan hompimpa dengan jumlah peserta bebas yang tidak menentu. Barang siapa yang kalah dalam hasil hompimpa secara berkelompok tersebut, maka ia akan menjadi penjaga individu ditengah-tengah area permainan sembari melambung-lambungkan bola kasti ke arah atas dengan setinggi / serendah mungkin hingga para peserta yg berada di garis depan bersiap-sial untuk berlari dan berusaha menghindari lemparan bola kasti dari si penjaga hingga sampai ke garis finish dan kembali lagi ke garis awal. Begitu seterusnya.. dan jika terdapat peserta yang terkena lemparan bola kasti, maka ia pula yang menjadi si penjaga di tengah area permainan.. 

"Pletakk..!!" Mengenal Permainan Selentakan/Pletokan/Senapan Bambu

"Pletakk..!!" Mengenal Permainan Selentakan/Pletokan/Senapan Bambu


Sumber gambar : http://helenlovitarahma21.blogspot.com/2018/10/permainan-massa-kecil-yg-menyenangkan.html?m=1

Tahukan Anda bahwa jauh sebelum adanya wifi atau gadget yang secara umum dikenal luas oleh kids zaman now saat ini, Anak-anak jaman dulu sudah sering menghabiskan waktu mereka ke dalam hutan untuk mencari batang bambu kecil yang akan diolah sebagai senapan bambu atau selentakan dalam bahasa daerah kami. Permainan tembakan tradisional berupa bambu ini biasanya diisi menggunakan peluru kertas kecil yang sebelumnya dibasahi oleh air sehingga aman untuk dimainkan, sedangkan bambu yang dipilih sendiri merupakan bambu yang agak tua dan tidak cepat layu, peot ataupun retak saat dimainkan. Objek sasaran dalam permainan ini biasanya adalah sesama kawan dengan membidiknya menggunakan senapan bambu yang telah diisi peluru kertas basah. 

Cara menggunakannya ialah, penuhi peluru beberapa kali ke dalam senapan bambu sampai terisi agak banyak. Kemudian biarkan sebagian peluru tetap berada di ujung senapan bambu agar memudahkannya mengeluarkan suara nyaring saat dimainkan "Pletakkk..."

Mariaban; Hantu Raksasa dari Kalimantan Yang Paling Membahayakan

Mariaban; Hantu Raksasa dari Kalimantan Yang Paling Membahayakan




Mariaban merupakan makhluk halus yang cukup ditakuti di Kalimantan, hantu Mariaban digambarkan memiliki perawakan yg sangat besar, berbulu dan berwarna merah darah. Hantu Mariaban dipercaya tak segan-segan untuk menyerang manusia yg tengah berani memasuki wilayahnya.

Saking mengerikannya sosok Mariaban ini, Ia dikenal sebagai siluman yg haus akan darah.

Dibalik sosoknya yg begitu menyeramkan & membahayakan. Ternyata terdapat suatu keunikan tersendiri mengenai sosok hantu Mariaban ini, tak jarang pula ada sebagian orang tertentu yang berburu hantu Mariaban ini untuk mengambil bulunya yang dipercaya dapat memikat lawan jenis..

Katekan (Ketapel Kayu)

Katekan (Ketapel Kayu)


Sumber gambar : https://www.dictio.id/t/bagaimana-sejarah-permainan-tradisional-ketapel/25360


Jauh sebelum adanya perkembangan game semu berupa Angry Bird di Gadget Anda.. mungkin anak-anak zaman old sudah lebih dulu mengenal permainan ketapel yang dibuat dengan berbahan dasar ranting kayu bercabang dua beserta karet gelang / karet ban dalam ini. Anak-anak di era 90-an tentunya sudah tak asing lagi dengan permainan tradisional berupa ketapel kayu. Well, dengan media permainan yang sederhana ini, anak-anak pada masanya sudah terbiasa berburu ke hutan untuk berburu burung atau sekedar mengetapel sarang tawon😂... 

Membuat ketapel kayu sebetulnya cukup mudah. Biasanya ketapel ini dibuat dengan batang kayu yang memiliki dua cabang, kemudian diujungnya diikat menggunakan beberapa buah karet gelang / karet ban. Setelah itu pelurunya menggunakan batu kerikil ataupun bebatuan kecil lainnya. Dan perburuan siap dilakukan.

Rabing Dan Leled Samak, Wujudnya Sama Hanya Saja Penyebutannya Yang Berbeda di Tiap Daerah.

Rabing Dan Leled Samak, Wujudnya Sama Hanya Saja Penyebutannya Yang Berbeda di Tiap Daerah.


Sumber gambar : http://cdn2.tstatic.net/suryamalang/foto/bank/images/penampakan-hantu-air_20151129_134922.jpg

Tahukah Anda bahwa di Kalimantan terdapat salah satu Urban Legend berupa hantu air yang cukup fenomenal dan menyeramkan yang biasanya menghuni di kawasan sungai-sungai atau danau angker yang berada di dalam hutan, hantu ini dikenal dengan sebutan Rabing dan berwujud layaknya sebuah tikar ataupun seperti hewan Labi-labi. Adapun bagi masyarakat Sunda sendiri, hantu semacam ini lebih dikenal dengan sebutan Leled Samak, wujudnya sama persis pula seperti tikar dan dapat mencelakai manusia y sedang berenang dengan cara menggulungnya hingga tewas / menarik tubuh si korban hingga sampai ke dasar sungai..

Postingan Terbaru

Mahasiswa KKN-T UPR Sosialisasikan dan Bagikan Perlengkapan Protokol Kesehatan kepada Masyarakat Desa Masaran

Palangka Raya - Universitas Palangka Raya (UPR) tahun ini kembali mengadakan kegiatan KKN-T Reguler Periode II di sejumlah daerah yang ada ...

Postingan Populer