Buah unik dan musiman khas Kalimantan (Palasit) ..
Oleh Nirwan
Buah Palasit yang siap dijadikan cemilan. |
Hai Sobat Nirwana.., syukurlah pada kesempatan kali ini saya masih bisa berbagi pengetahuan serta info menarik lainnya kepada sobat-sobatku sekalian. Pekan ini merupakan peluang berharga bagi saya yang dimana bisa bernafas lega dari urusan Univ maupun Fakultas yang sebelumnya sangat melelahkan. Sama sekali penuh tuntutan untuk menguras banyak waktu, pikiran serta tenaga. Bahkan, pikiran saya sempat dibikin amsyong baru-baru ini. Sekitar dua hari yang lalu saya sempat menulis sebuah artikel dengan topik yang mengarah pada info seputar islami. Esoknya saya kembali berencana untuk ngelanjutin nulis seperti biasa, menuangkan berbagai ide serta argumen tulisan yang terjeda oleh kesibukan waktu. Eh.. pas dibuka kembali bukannya ter-save melainkan hanya meninggalkan judul disertai isi artikel yang sudah kosong-melompong setelah saya tulis berhari-hari sebelumnya ...
Saya sempat kesal dan berusaha membendung segala bentuk kekecewaan yang amat besar oleh perkara tersebut. Bagaimana tidak, berhari - hari yang lalu saya juga banyak menguras waktu serta tenaga lain untuk menyelesaikan keperluan dengan beberapa rekan ke tempat Dosen PA selama tiga hari berturut-turut setiap jam 6 pagi, diteruskan dengan mengisi berbagai data secara manual maupun online untuk semester genap, ditambah dengan berbagai kendala kami yang amat-amat merepotkan. Berharap di sela-sela kesibukan saya masih bisa berbagi waktu /menuangkan hobby secara lancar, namun masalah baru yang saya dapatkan. Saya sadar bahwa hal tersebut (perkara artikel yang hilang) memang murni dari bentuk kelalaian saya. Tapi saya yakin bahwa hari sebelumnya saya masih sempat menyimpan hasil post tersebut ke dalam draf sebelum dilanjutkan kembali keesokan harinya hingga ending. Entahlah... saya juga tak habis pikir.
Nah, daripada merenungi perkara amsyong yang saya alami beberapa hari lalu. Mending kita ngebahas info menarik yang baru - baru ini sebut saja sempat viral oleh masyarakat setempat khususnya Masyarakat Dayak, Kalimantan Tengah.
Saya yang lahir asli dari tanah Borneo, dikejutkan oleh salah satu kejadian unik beberapa hari yang lalu di kampung kelahiran saya Kec. Kota Besi, Kotawaringin Timur. Walaupun saat ini saya sedang tidak berada disana (Kobes) dan terbilang masih berada di Kota Palangka Raya. Akan tetapi, saya tak mau ketinggalan dengan info atau update terbaru dari kampung kelahiran saya yang sudah berjasa membesarkan selama 19 tahun. Baik itu kejadian unik, janggal ataupun sebagainya tetap menjadi perhatian penuh bagi saya selama di kampung halaman.
Sobat, jika kalian orang asli Kalimantan atau sudah lama memukim di tanah Borneo. Pasti tidak asing lagi dengan buah yang satu ini disebut sebagai buah Palasit khas Kalimantan. Buah yang biasanya tumbuh di hutan Kalimantan serta di pinggiran sungai ini merupakan salah satu buah unik yang dapat disulap menjadi cemilan sedap khas Kalimantan. Buah ini selain unik, tetapi juga langka dan tumbuhnya bisa secara musiman. Sekali matang dari pohonnya serta jatuh ke permukaan tanah di pinggiran sungai, maka akan hanyut dibawa oleh arus sungai jika air sedang pasang atau meluap di kala musim penghujan. Adapun yang menjadi perhatian utama dari buah ini bukan dikarenakan bentuk dan ukuran buahnya yang "WOW" ataupun "GEDE", Bentuknya hanyalah sederhana dengan ukuran yang cukup mungil seperti buah pala yang menjadi rempah-rempah khas Maluku. Warna kulit bagian luar agak berwarna kecoklatan gelap, permukaan kulit luarnya juga mengandung getah dan bisa menyebabkan kulit tangan menjadi gatal bila disentuh secara langsung (bahasa kami membadi), berserabut dan bagian yang dapat dimakan dari buah ini ialah isinya yang berwarna putih tipis serta bisa dimakan secara langsung, digoreng maupun disangrai terlebih dahulu jika semuanya sudah terpisah dari kulit dan diambil isinya. Menurut sebagian orang, bahwa rasa dari bagian isi buah ini agak seperti singkong dan kacang yang berminyak serta bisa dipisahkan pula menjadi dua bagian. Dikarenakan saya sedang berada di Kota Palangka Raya saat ini, saya rasa kurang memadai untuk mendapatkan gambaran atau info secara langsung mengenai buah unik yang sedang hebohnya diperbincangkan dan banyak ditemukan hanyut di sepanjang Sungai Mentaya, di kampung kelahiran saya. Akhirnya, dengan segala upaya yang saya lakukan saya pun bisa memperoleh deskripsi ataupun gambaran dari buah ini dengan banyak bertanya pada orang-orang terdekat yang berada di kecamatan Kota Besi melalui komunikasi jarak jauh hehe..
Sejatinya, buah yang biasa disebut sebagai palasit ini sama sekali tidak seperti jenis rerempahan ya Sobat. Hanya saja bentuknya mirip seperti buah pala. Klasifikasi dari buah inipun sangat sulit kita temukan dari google.
Nah, karena hebohnya musim penghujan disertai hanyutnya buah palasit baru-baru ini di sepanjang Sungai Mentaya. Kabarnya, masyarakat sekitar berlomba-lomba dalam mencari dan mengambil buah khas Kalimantan tersebut di sepanjang Sungai Mentaya. khususnya di kecamatan Kota Besi, Kotawaringin Timur. Uniknya, selain dapat dicari secara hanyut dibawa oleh arus sungai, buah palasit tersebut juga langka serta pernah heboh juga di tahun-tahun sebelumnya oleh orang tua setempat sewaktu mereka masih kecil ataupun semasa mereka masih muda. Waw... , ternyata sudah gak asing lagi ya Sobat dengan buah yang satu ini. Mungkin waktu Emak kita masih bocah pun buah ini sudah sempat viral sebelumnya. Bisa jadi itu yang menjadi anggapan bahwa buah ini disebut sebagai buah yang cukup langka dan hanya muncul secara musiman. Jujur, selama saya masih bocah dan pernah jadi anak sungaian masih belum pernah sih ketemu sama yang namanya buah palasit seperti yang dihebohkan sekarang ini. Makanya, saya belum pernah ngerasain buah palasit yang biasa dijadikan sebagai cemilan sedap dikasih penyedap rasa atau bumbu lainnya tersebut.
Demi memperoleh buah langka ini, masyarakat setempat di Kecamatan Kota Besi baik anak-anak maupun orang dewasa bahkan menyanggupkan diri mereka untuk berenang atau menyeberangi sungai dengan menggunakan perahu untuk mengambil buah yang hanyut tersebut menuju ke arah seberang maupun di tengah sungai yang dibawa oleh arus Sungai Mentaya. Mungkin arusnya dari hulu dan masyarakat setempat menunggu buah tersebut dari arah hilir. Begitulah pikir saya dan saya juga kurang tau, sebab saya tidak bisa menjadi saksi atas kejadian tersebut secara langsung dari Kobes sekarang ini, haha ..
Beruntunglah bagi Anda yang masih berada disana dan bisa ikut berpartisipasi dalam mencari buah yang disebut buah langka dan bisa disulap menjadi cemilan sedap tersebut.
Itulah sedikit info menarik yang saya peroleh dari masyarakat setempat khas Kalimantan Tengah saat ini ya Sobat, khususnya di Kecamatan Kota Besi, Kotawaringin Timur. Moga bisa jadi penghibur dan inspirasi bagi kita semua untuk selalu melestarikan sumber daya alam kalimantan serta mampu mengembangkan kembali kuliner sedap khas Kalimantan (buah hutan Kalimantan , Palasit).
Saya sempat kesal dan berusaha membendung segala bentuk kekecewaan yang amat besar oleh perkara tersebut. Bagaimana tidak, berhari - hari yang lalu saya juga banyak menguras waktu serta tenaga lain untuk menyelesaikan keperluan dengan beberapa rekan ke tempat Dosen PA selama tiga hari berturut-turut setiap jam 6 pagi, diteruskan dengan mengisi berbagai data secara manual maupun online untuk semester genap, ditambah dengan berbagai kendala kami yang amat-amat merepotkan. Berharap di sela-sela kesibukan saya masih bisa berbagi waktu /menuangkan hobby secara lancar, namun masalah baru yang saya dapatkan. Saya sadar bahwa hal tersebut (perkara artikel yang hilang) memang murni dari bentuk kelalaian saya. Tapi saya yakin bahwa hari sebelumnya saya masih sempat menyimpan hasil post tersebut ke dalam draf sebelum dilanjutkan kembali keesokan harinya hingga ending. Entahlah... saya juga tak habis pikir.
Nah, daripada merenungi perkara amsyong yang saya alami beberapa hari lalu. Mending kita ngebahas info menarik yang baru - baru ini sebut saja sempat viral oleh masyarakat setempat khususnya Masyarakat Dayak, Kalimantan Tengah.
Saya yang lahir asli dari tanah Borneo, dikejutkan oleh salah satu kejadian unik beberapa hari yang lalu di kampung kelahiran saya Kec. Kota Besi, Kotawaringin Timur. Walaupun saat ini saya sedang tidak berada disana (Kobes) dan terbilang masih berada di Kota Palangka Raya. Akan tetapi, saya tak mau ketinggalan dengan info atau update terbaru dari kampung kelahiran saya yang sudah berjasa membesarkan selama 19 tahun. Baik itu kejadian unik, janggal ataupun sebagainya tetap menjadi perhatian penuh bagi saya selama di kampung halaman.
Sobat, jika kalian orang asli Kalimantan atau sudah lama memukim di tanah Borneo. Pasti tidak asing lagi dengan buah yang satu ini disebut sebagai buah Palasit khas Kalimantan. Buah yang biasanya tumbuh di hutan Kalimantan serta di pinggiran sungai ini merupakan salah satu buah unik yang dapat disulap menjadi cemilan sedap khas Kalimantan. Buah ini selain unik, tetapi juga langka dan tumbuhnya bisa secara musiman. Sekali matang dari pohonnya serta jatuh ke permukaan tanah di pinggiran sungai, maka akan hanyut dibawa oleh arus sungai jika air sedang pasang atau meluap di kala musim penghujan. Adapun yang menjadi perhatian utama dari buah ini bukan dikarenakan bentuk dan ukuran buahnya yang "WOW" ataupun "GEDE", Bentuknya hanyalah sederhana dengan ukuran yang cukup mungil seperti buah pala yang menjadi rempah-rempah khas Maluku. Warna kulit bagian luar agak berwarna kecoklatan gelap, permukaan kulit luarnya juga mengandung getah dan bisa menyebabkan kulit tangan menjadi gatal bila disentuh secara langsung (bahasa kami membadi), berserabut dan bagian yang dapat dimakan dari buah ini ialah isinya yang berwarna putih tipis serta bisa dimakan secara langsung, digoreng maupun disangrai terlebih dahulu jika semuanya sudah terpisah dari kulit dan diambil isinya. Menurut sebagian orang, bahwa rasa dari bagian isi buah ini agak seperti singkong dan kacang yang berminyak serta bisa dipisahkan pula menjadi dua bagian. Dikarenakan saya sedang berada di Kota Palangka Raya saat ini, saya rasa kurang memadai untuk mendapatkan gambaran atau info secara langsung mengenai buah unik yang sedang hebohnya diperbincangkan dan banyak ditemukan hanyut di sepanjang Sungai Mentaya, di kampung kelahiran saya. Akhirnya, dengan segala upaya yang saya lakukan saya pun bisa memperoleh deskripsi ataupun gambaran dari buah ini dengan banyak bertanya pada orang-orang terdekat yang berada di kecamatan Kota Besi melalui komunikasi jarak jauh hehe..
Sejatinya, buah yang biasa disebut sebagai palasit ini sama sekali tidak seperti jenis rerempahan ya Sobat. Hanya saja bentuknya mirip seperti buah pala. Klasifikasi dari buah inipun sangat sulit kita temukan dari google.
Nah, karena hebohnya musim penghujan disertai hanyutnya buah palasit baru-baru ini di sepanjang Sungai Mentaya. Kabarnya, masyarakat sekitar berlomba-lomba dalam mencari dan mengambil buah khas Kalimantan tersebut di sepanjang Sungai Mentaya. khususnya di kecamatan Kota Besi, Kotawaringin Timur. Uniknya, selain dapat dicari secara hanyut dibawa oleh arus sungai, buah palasit tersebut juga langka serta pernah heboh juga di tahun-tahun sebelumnya oleh orang tua setempat sewaktu mereka masih kecil ataupun semasa mereka masih muda. Waw... , ternyata sudah gak asing lagi ya Sobat dengan buah yang satu ini. Mungkin waktu Emak kita masih bocah pun buah ini sudah sempat viral sebelumnya. Bisa jadi itu yang menjadi anggapan bahwa buah ini disebut sebagai buah yang cukup langka dan hanya muncul secara musiman. Jujur, selama saya masih bocah dan pernah jadi anak sungaian masih belum pernah sih ketemu sama yang namanya buah palasit seperti yang dihebohkan sekarang ini. Makanya, saya belum pernah ngerasain buah palasit yang biasa dijadikan sebagai cemilan sedap dikasih penyedap rasa atau bumbu lainnya tersebut.
Demi memperoleh buah langka ini, masyarakat setempat di Kecamatan Kota Besi baik anak-anak maupun orang dewasa bahkan menyanggupkan diri mereka untuk berenang atau menyeberangi sungai dengan menggunakan perahu untuk mengambil buah yang hanyut tersebut menuju ke arah seberang maupun di tengah sungai yang dibawa oleh arus Sungai Mentaya. Mungkin arusnya dari hulu dan masyarakat setempat menunggu buah tersebut dari arah hilir. Begitulah pikir saya dan saya juga kurang tau, sebab saya tidak bisa menjadi saksi atas kejadian tersebut secara langsung dari Kobes sekarang ini, haha ..
Beruntunglah bagi Anda yang masih berada disana dan bisa ikut berpartisipasi dalam mencari buah yang disebut buah langka dan bisa disulap menjadi cemilan sedap tersebut.
Itulah sedikit info menarik yang saya peroleh dari masyarakat setempat khas Kalimantan Tengah saat ini ya Sobat, khususnya di Kecamatan Kota Besi, Kotawaringin Timur. Moga bisa jadi penghibur dan inspirasi bagi kita semua untuk selalu melestarikan sumber daya alam kalimantan serta mampu mengembangkan kembali kuliner sedap khas Kalimantan (buah hutan Kalimantan , Palasit).
Sumber : www.gambaranimasi.org |
No comments:
Post a Comment
"Jadilah orang yang pertama kali berkomentar, kami siap mengapresiasi dan menerima masukan dari saudara. Terima Kasih"
Silahkan berkomentar secara bijak dan sopan dengan tidak saling menyudutkan / menyinggung pihak lain, menggunakan kata kasar maupun kotor, saling spam dan mengandung unsur SARA.
Anda juga dapat mengirim pesan melalui via Whatsapp dengan cara mengklik ikon Whatsapp yang telah tertera diatas jika ada sesuatu yang ingin ditanyakan.. 🤗